Presiden Jokowi Divaksin, IHSG Menguat Tapi Saham Farmasi Malah Ditutup Anjlok

- 14 Januari 2021, 08:34 WIB
Presiden Joko Widodo melaksanakan vaksinasi Covid-19 Sinovac pertama pada rabu, 13 januari 2021 di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Joko Widodo melaksanakan vaksinasi Covid-19 Sinovac pertama pada rabu, 13 januari 2021 di Istana Negara, Jakarta. /Laily Rachev/Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

PORTAL LEBAK - Program Vaksinasi bagi masyarakat Indonesia telah resmi dimulai kemarin, Selasa, 13 Januari 2021. Bio Farma sebagai pemegang hak distribusi vaksin Covid-19 buatan Sinovac bersama tim vaksinasi telah melaksanakan vaksinasi pertama kepada Presiden Joko Widodo.

Bersamaan dengan dimulainya program vaksinasi kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat dan konsisten mempertahankan penguatannya hingga penutupan bursa.

Penguatan IHSG ini ternyata tidak dibantu oleh beberapa emiten besar yang bergerak di bidang farmasi, seperti misalnya, INAF, KAEF, KLBF, dan PYFA.

Baca Juga: Terlibat SAR Sriwijaya Air SJ 182, TNI AL Batalkan Upacara Peringatan Hari Dharma Samudera

Baca Juga: Waspada Happy Hypoxia, Kematian Tiba-Tiba Pada Penderita Covid-19

Meski program vaksinasi resmi dilakukan kemarin, justru emiten farmasi tersebut malah mengalami pelemahan. Berikut data yang dikumpulkan Portal Lebak menurut keempat saham farmasi tersebut;

1. INAF (PT. Indofarma Tbk), minus 475 poin.
Dibuka menguat 250 poin pada pembukaan bursa sesi I, namun diakhiri dengan pelemahan ke level 6.500 atau minus sebesar 6,8 persen.

2. KAEF (PT. Kimia Farma Tbk), minus 475 poin.
Dibuka menguat 50 poin pada pembukaan sesi I, namun pada akhir perdagangan KAEF ditutup melemah sebesar 6,8 persen ke level 6.500. Angka ini bertahan sejak pukul 10 hingga akhir tutup bursa.

Baca Juga: Akhirnya Vaksin Covid-19 CoronaVac Tersertifikasi EUA Oleh Badan POM

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x