Shell Akan Eksplorasi Opsi Transportasi dan Penyimpanan Karbon di Brunei dan Singapura

- 27 Oktober 2022, 09:30 WIB
 Logo Shell terlihat di pom bensin Shell di London, Inggris, 31 Januari 2008.
Logo Shell terlihat di pom bensin Shell di London, Inggris, 31 Januari 2008. /Foto: REUTERS/Toby Melville/File Photo/

 

"Ini (CCS) juga menawarkan cara untuk mengurangi emisi dari industri yang sulit didekarbonisasi, seperti yang ditemukan di Pulau Jurong,"

PORTAL LEBAK - Shell Eastern Petroleum, unit perusahaan minyak dan gas global Shell Plc
telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Brunei Shell Petroleum (BSP) untuk mengeksplorasi opsi transportasi dan penyimpanan karbon di Brunei dan Singapura.

Nota kesepahaman atau MoU ini dirilis secara resmi oleh manajemen Shell Eastern Petroleum pada Rabu 26 Oktober 2022.

Sesuai kesepakatan, perusahaan akan mengevaluasi kelayakan teknis dan komersial opsi penyimpanan karbon di Brunei Darussalam dan solusi transportasi karbon dari Singapura.

Baca Juga: Pertama Kali Singgah ke Indonesia, Shell Eco-marathon Asia 2022 Digelar Oktober di Sirkuit Mandalika

Pemerintah Brunei Darussalam dan grup Shell masing-masing memiliki 50 persen saham di Brunei Shell Petroleum Company Sdn Bhd (BSP).

Shell, yang memiliki target untuk menjadi pebisnis energi bersih-nol emisi, pada tahun 2050, menyatakan inisiatif ini berpotensi menjadi bagian dari pusat penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di Asia Tenggara.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, CCS muncul sebagai papan kunci dalam perang melawan polusi karbon dan perubahan iklim.

Baca Juga: Lebanon Senang dengan Proposal Damai AS, Israel Berpotensi Kehilangan Ladang Gas Karish

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x