“Keinginan kami adalah agar harganya tetap sama seperti sebelumnya, yaitu. hingga Rp8.000 (kg). Kalaupun ada kenaikan, mereka mengharapkan maksimal Rp90.000,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Usut Tuntas Penimbun Kedelai, Yang Memicu Mogok Produsen Tahu dan Tempe
Harga Kedelai Tinggi Banget
Alasannya, tambah Eko, tingginya harga kedelai membuat produsen tempe skala kecil dan menengah kesulitan mengimbangi biaya produksi.
“Yang kami dapat dari teman-teman di lapangan, harga (kedelai) saat ini biasanya tinggi, sehingga mereka tidak bisa mengimbangi biaya produksi, sehingga tenaga penjualan mereka menurun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebelum pandemi merebak, harga kedelai hanya sekitar Rp700.000/kuintal. Namun pada Agustus 2022, harga kedelai melonjak menjadi Rp 1,4 juta/kuintal.
Baca Juga: Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara, JPU Menilai Dia Sebagai Eksekutor Pembunuhan Brigadir J
"Hari ini mereka baru beli bahan tadi pagi, Rp1,2 juta/kuintal, masih belum mencapai biaya produksi," ujarnya.
Sementara itu, pengusaha tempe, Siti Tohiroh, mengaku menutup tokonya karena tidak mampu lagi membeli bahan baku.
Ia bahkan harus meminjam modal dari bank keliling dengan bunga yang sangat tinggi untuk melanjutkan produksi.