Presiden Amerika Serikat AS Joe Biden Setujui Proyek Willow Pengeboran Minyak Besar-besaran di Alaska

- 14 Maret 2023, 10:00 WIB
Matahari terbenam di belakang anjungan pengeboran minyak di Teluk Prudhoe, Alaska pada 17 Maret 2011.
Matahari terbenam di belakang anjungan pengeboran minyak di Teluk Prudhoe, Alaska pada 17 Maret 2011. /REUTERS/Lucas Jackson/File Foto/

Badan itu mengatakan ruang lingkup yang lebih kecil akan mengurangi dampak pada habitat spesies seperti beruang kutub dan loon berparuh kuning.

Baca Juga: Pemerintah Iran Mengampuni 22.000 Orang yang Ditangkap karena Berunjuk Rasa

Pemerintah juga mengumumkan pada Minggu malam untuk menyapu perlindungan baru untuk tanah dan perairan Alaska yang tidak terganggu yang akan membuat hampir 3 juta hektar Laut Beaufort di Samudra Arktik "terlarang tanpa batas waktu" untuk penyewaan minyak dan gas.

Tindakan ini, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, secara efektif menutup perairan Arktik Amerika Serikat, untuk eksplorasi minyak.

Keputusan itu juga mengeluarkan perlindungan untuk 13 juta hektar area khusus yang "sensitif secara ekologis" di dalam cadangan minyak Alaska.

Baca Juga: Embun Es Pertama di Dieng muncul pada 2023, Mendinginkan Warga Wonosobo dan Banjarnegara Semalaman

Namun, kelompok lingkungan mengkritik pemerintahan AS Joe Biden, dengan mengatakan bahwa pihaknya bermain "stardar ganda" dalam perubahan iklim.

"Mempromosikan pengembangan energi bersih tidak ada artinya jika kita terus membiarkan korporasi menjarah dan mencemari sesuka mereka," kata Direktur Eksekutif Food & Water Watch Wenonah Hauter.

Kelompok hijau mengatakan mereka akan menantang perjanjian Willow di pengadilan.

Di sisi lain Senator AS, Dan Sullivan dari Alaska mengatakan, delegasi kongres mengharapkan tantangan hukum yang akan segera terjadi dan sedang mempersiapkan sebuah amicus brief untuk mempertahankan proyek tersebut.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x