PORTAL LEBAK - Paus Fransiskus memimpin kebaktian Jumat Agung untuk mengenang jam-jam terakhir dalam kehidupan Yesus Kristus.
Perayaan Jumat Agung yang dinyatakan hari paling suram dalam kalender Kristen, dibayang-bayangi pembahasan tentang perang di Ukraina.
Paus Fransiskus (85) baru-baru ini menderita rasa sakit di lutut dan kakinya, berjalan dengan pincang di sepanjang lorong utama Basilika Santo Petrus, di Vatikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Anak-anak Jadi Pusat Perhatian Kebaktian Jumat Agung
Langkah Paus tersebut dilaksanakan pada awal dan akhir kebaktian, yang dikenal sebagai The Passion of the Yang mulia.
Namun, Paus tidak bersujud di lantai marmer seperti yang dia lakukan di awal kebaktian serupa sebelumnya.
Paus, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, malah berdiri selama beberapa menit dengan kepala tertunduk.
Baca Juga: Di Irak, Paus Fransiskus Bertemu Ulama Agung Syiah Ali al-Sistani
Fransiskus kemudian duduk sementara penyanyi dan paduan suara menyanyikan ayat-ayat Injil yang menceritakan peristiwa-peristiwa dari penangkapan Yesus hingga penguburannya.