Alasan Singapura Ogah Minta Maaf karena Ajaran UAS Berpotensi Pecah Belah Keharmonisan Masyarakat

- 26 Mei 2022, 23:45 WIB
Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam
Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam /foto: Twitter @kshanmugam/

PORTAL LEBAK - Pasca ditolaknya Ustaz Abdul Somad (UAS) memasuki Singapura oleh petugas imigrasinya, Singapura kembali merespon kecaman yang datang dari kelompok kecil masyarakat Indonesia ke kantor Kedutaan Besar Singapura di Jakarta.

Respon yang dimaksud disampaikan langsung oleh Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam.

Shanmugam mengatakan posisi pemerintah Singapura jelas dengan menentang ajaran yang berpotensi memecah belah masyarakat dan merusak keharmonisan hidup di negaranya.

Baca Juga: KPK Serahkan Uang Sebanyak Rp5,5 Miliar ke Kas Negara, Paling Banyak Berasal Dari Lelang Barang Sitaan

Shanmugam menyarankan masyarakat Singapura untuk berhati-hati dan jeli terhadap para pengkhotbah agama asing dan kritis terhadap ajaran yang berpotensi memecah belah.

"Terapkan penilaian Anda sendiri, Anda tahu apa yang membuat Singapura berhasil, Anda tahu apa yang baik untuk diri sendiri dan juga masyarakat," kata Menteri K. Shanmugam, dikutip PortalLebak.com dari Pikiran-Rakyat, 26 Mei 2022.

Menteri Singapura yang pernah berprofesi sebagai pengacara itu juga berpesan, meskipun Singapura membebaskan setiap orang menganut kepercayaan dan keyakinannya, setiap orang berhak merasa hidup aman.

Baca Juga: Rusia Melancarkan Serangan Habis-habisan dan Kepung Pasukan Ukraina di Timur

"Semua orang bebas menjalankan agama mereka di sini. Setiap orang bebas untuk percaya pada Tuhan atau tidak percaya pada Tuhan, atau percaya pada tuhan mana pun yang mereka ingin percayai. Tapi kita tidak perlu melewati batas dan menyerang orang lain," ujarnya.

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x