PORTAL LEBAK - Hanya beberapa hari setelah Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022, banyak perempuan Finlandia mengikuti pelatihan untuk membantu diri dan negaranya mempertahankan diri jika terjadi serangan militer.
Seperti dialami pengusaha Finlandia Sissi Moberg, yang menjelajahi internet mencari pelatihan bela diri, jika ada serangan militer.
"Saya sangat sedih untuk Ukraina. Kemudian saya mulai khawatir tentang Finlandia dan berpikir apa yang bisa saya lakukan soal ini," ujar ibu empat anak berusia 46 tahun itu, kepada Reuters dan dikutip PortalLebak.com.
Baca Juga: Rusia Serang Ibukota Ukraina Kyiv, Pertempuran Pertama Setelah Beberapa Minggu Invasinya
Dalam beberapa minggu, Moberg berada di pelatihan bagi tenaga cadangan dan belajar bagaimana menggunakan senjata dan bergerak di medan perang.
Perang di Ukraina telah menyebabkan alarm besar di Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km dengan Rusia.
Selama Perang Dunia Kedua, pernah berperang dua kali melawan Uni Soviet yang menelan biaya sepersepuluh dari wilayahnya. Sekitar 100.000 orang Finlandia terbunuh.
Baca Juga: Ukraina Klaim Pukul Mundur Pasukan Rusia, Senjata Bantuan Amerika Serikat Dilecehkan Moskow
Didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, Finlandia memutuskan memperkuat kebijakan pertahanan dan keamanan dalam negeri.