Untuk Pertama Kalinya, Indonesia Dorong Urgensi Tuberkulosis atau TBC di Agenda Kesehatan G20

- 28 Oktober 2022, 16:49 WIB
Untuk Pertama Kalinya, Indonesia Dorong Urgensi Tuberkulosis atau TBC di Agenda Kesehatan G20
Untuk Pertama Kalinya, Indonesia Dorong Urgensi Tuberkulosis atau TBC di Agenda Kesehatan G20 /Shella Audiati Nurjana/G20.org

PORTAL LEBAK - Untuk pertama kalinya, Indonesia mendorong urgensi Tuberkulosis atau TBC di Agenda Kesehatan G20, Denpasar Bali, pada Jumat 28 Oktober 2022.

Menurut data Tuberkulosis atau TBC di Indonesia dari 824.000 di tahun 2020 menjadi 969.000 di tahun 2021. Situasi ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-2 dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India.

Terdapat perubahan yang mengkhawatirkan dengan kenaikan 17,5% jumlah orang yang diestimasikan sakit TBC atau Tuberkulosis di Indonesia dari 824.000 di tahun 2020 menjadi 969.000 di tahun 2021. 

Baca Juga: Amankan KTT G20 Sambil Suarakan Go Green, Polri Siapkan 182 Kendaraan Listrik

Presidensi G20 Indonesia telah menyelesaikan serangkaian pertemuan Health Working Group (HWG) dan Health Ministers Meeting (HMM) sepanjang tahun 2022. Pada HWG pertama, Presidensi G20 Indonesia menyelenggarakan side event yang bertajuk “Pembiayaan Penanggulangan Tuberkulosis: Mengatasi Disrupsi COVID-19 dan Membangun Kesiapsiagaan Pandemi di Masa Depan” pada 29-30 Maret 2022.

Pertemuan tersebut telah menghasilkan “Call to Action tentang Pembiayaan Penanggulangan Tuberkulosis” yang menghimbau negara-negara G20 untuk meningkatkan investasi dalam upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (TBC).

Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia (STPI), Nurul Luntungan, mewakili Stop TB Partnership sebagai Pimpinan Delegasi pada Pertemuan Menteri Kesehatan dan Deputi Kesehatan G20 ke-2 pada 26-28 Oktober 2022. Delegasi Stop TB Partnership menyampaikan apresiasi kepada Budi G. Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, selaku chair HWG karena mengangkat isu kesehatan masyarakat yang berdampak signifikan bagi Indonesia dan negara dengan beban TBC tinggi lainnya di G20 seperti India, Cina, Rusia, dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Ketidakmampuan Ekonomi Pengidap TBC RO di Bogor Hingga Kaki Bengkak Perlu Solusi Pemerintah

Dalam Tour de Table pada pertemuan tersebut, Nurul Luntungan menyampaikan, “G20 sendiri menanggung 50% dari beban epidemi TBC secara global. Jika masing-masing negara G20 dapat berhasil menanggulangi epidemi TBC-nya, situasi TBC secara global akan terkendalikan. Perjuangan untuk mengakhiri TBC adalah perjalanan panjang dan sulit, sudah terlalu lama Dunia membiarkan terjadi. Kurangnya pendanaan terhadap penanganan epidemi ini yang diperburuk oleh dampak pandemi global”.

Halaman:

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x