Makin Sengit, Rusia Versus Ukraina Bertempur Kuasai Bakhmut, ICC Ajukan Surat Penangkapan Bagi Penjahat Peran

- 14 Maret 2023, 09:00 WIB
Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023.
Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023. /Foto: REUTERS/Oleksandr Ratushniak/

PORTAL LEBAK - Presiden Volodymyr Zelenskiy menyatakan masa depan Ukraina bergantung pada hasil pertempuran dengan Rusia di dalam dan sekitar kota Bakhmut.

Kedua pihak, baik Rusia maupun Ukraina, bertempur tanpa henti saat Moskow mengintensifkan serangan di musim dingin, untuk merebut kota kecil di timur itu.

Sementara itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) diperkirakan akan menangkap pejabat Rusia karena mendeportasi paksa anak-anak dari Ukraina.

Baca Juga: Rusia Dituduh Ukraina Membunuh Warga Sipil lewat Gelombang Serangan Rudal Hipersonik selama Berminggu-minggu

Diduga ini akan menjadi kasus kejahatan perang internasional pertama yang timbul dari invasi Rusia, ungkap seorang sumber kepada Reuters yang dikutip oleh PortalLebak.com.

Moskow pasti akan menolak surat perintah penangkapan terhadap para pejabatnya. Tetapi penuntutan kejahatan perang internasional dapat memperdalam isolasi diplomatik Moskow.

Rusia dinilai ICC telah berkampanye dan menewaskan ribuan warga sipil dan memicu pertempuran paling sengit di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Pasukan Ukraina di Bakhmut Mengeluh: Kami Bertempur di 'Neraka Total' Lawan Rusia

Bakhmut telah menjadi fokus utama serangan Rusia, dengan pertempuran infanteri berdarah selama berbulan-bulan menimbulkan kerugian besar di kedua sisi.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x