Rudal itu mampu menjangkau 2.000 km (1.243 mil) dan mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kg (3.300 pon).
Kantor berita negara IRNA mengatakan rudal berbahan bakar cair itu diberi nama "Kheibar", merujuk pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam.
“Fitur luar biasa rudal Kheibar buatan dalam negeri termasuk persiapan cepat dan waktu peluncuran, yang menjadikannya senjata taktis selain strategis,” katanya.
Israel, yang tidak diakui oleh Republik Islam, melihat Iran sebagai ancaman eksistensial.
Iran mengatakan rudal balistiknya merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap Amerika Serikat, Israel, dan musuh regional potensial lainnya.
Pejabat Israel tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar tentang peluncuran rudal Iran.
Pada hari Selasa, jenderal Israel memperdebatkan kemungkinan tindakan militer terhadap Iran karena upaya enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015.
Kesepakatan itu telah terhenti sejak September lalu, di tengah meningkatnya ketakutan Barat tentang percepatan kemajuan nuklir Teheran.