PORTAL LEBAK - Kekerasan oleh gerombolan bersenjata telah turun 'secara drastis' sejak munculnya gerakan keadilan main hakim sendiri di Haiti.
Gerakan keadilan ini, menyebabkan setidaknya 160 tersangka penjahat tewas dalam sebulan terakhir di Haiti, sebuah laporan oleh kelompok penelitian hak asasi manusia lokal CARDH mengungkapkan, pada Minggu, 28 Mei 2023.
Situasi di Haiti, negara Karibia itu tetap sangat tidak stabil, karena gerombolan bersenjata berat terus mendorong krisis kemanusiaan.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 7,2 Skala Ricter Guncang Haiti, Puluhan Tewas
Akibatnya puluhan ribu orang terlantar, di tengah seringnya penculikan untuk tebusan, pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan.
Gerakan main hakim sendiri, yang dikenal sebagai "Bwa Kale", dimulai setelah penduduk ibu kota Port-au-Prince menghukum mati dan membakar lebih dari selusin tersangka anggota geng, pada dini hari tanggal 24 April 2023.
CARDH mengatakan 'hampir tidak ada' penculikan telah dicatat pada bulan lalu dan menghitung 43 pembunuhan terkait geng, turun dari 146 dalam tiga minggu pertama bulan April.
Baca Juga: Polisi Tangkap 28 Berandal Jalanan Geng Motor, Barang Bukti Molotov dan Celurit di Tangerang
"Tanpa membuat penilaian nilai, gerakan 'Bwa Kale' hanya dalam satu bulan menghasilkan hasil yang meyakinkan dan terlihat; ketakutan telah berubah sisi," kata CARDH dalam laporan tersebut.