PORTAL LEBAK – Irisan kegiatan antara Kampung Keluarga Berencana (KB) dengan KWT (Kelompok Wanita Tani), dapat difungsikan untuk membangun rumah pangan lestari, untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Hal ini disepakati dalam pertemuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai langkah percepatan penurunan stunting.
Kementan dan BKKBN bisa Kerjasama dalam ketahanan pangan, kedaulatan pangan, sekaligus dapat juga membangun ketahanan keluarga, kemandirian keluarga.
Baca Juga: BKKBN dan KemenPPPA Bekerjasama Hadapi Laju Anak Stunting dari Ibu Hamil Penderita Anemia
"Pasalnya, keluarga berkualitas berasal dari keluarga yang tentram, mandiri dan sejahtera,” ungkap Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo.
Dokter Hasto memaparkan, BKKBN memiliki program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) berbasis pangan lokal.
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo usai bertemu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, seperti keterangan tertulis BKKBN yang dikutip PortalLebak.com menyatakan siap kolaborasi dengan kementan.
Baca Juga: Menko PMK Mendorong BKKBN Segera Percepat Penurunan Stunting
Hal itu dijalankan, melalui peningkatan asupan gizi, terkait ketahanan pangan dan penurunan risiko stunting yang penyebab utamanya adalah kekurangan gizi.