PORTAL LEBAK - Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa orang yang mempunyai alergi terhadap makanan memiliki resiko lebih kecil tertular infeksi Covid-19 dibandingkan orang yang tidak gemar memilih makanan.
Para peneliti menduga hal tersebut dikarenakan orang dengan alergi makanan memiliki lebih sedikit protein yang mengikat virus corona.
Tim peneliti dari National Jewish Medical Center di Denver, Amerika Serikat, mengumumkan hasil penelitian ilmiah mereka konsisten dengan hasil penelitian terbaru.
Penelitian terbaru yang didanai oleh National Institutes of Health telah mengidentifikasi obesitas dan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi meningkatkan resiko infeksi Covid-19.
Dilansir PortalLebak.com dari laman National Institutes of Health, studi Human Epidemiology and Response to SARS-CoV-2 (HEROS) menemukan bahwa anak usia di bawah 12 tahun memiliki kemungkinan yang sama untuk terinfeksi virus seperti remaja dan orang dewasa, tetapi 75% infeksi pada anak-anak tidak menunjukkan gejala.
Dari peserta yang direkrut pada penelitian ini kira-kira setengah dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang berpartisipasi mengaku memiliki alergi makanan, asma, eksim, atau rinitis alergi.
Baca Juga: Marak Terapi Teknologi Laser Bisa Bantu Orang Berhenti Merokok Meski Belum Ada Penelitian Ilmiah
Setiap dua minggu sekali semua peserta diambil sampel swab hidung untuk melihat penyebaran virus corona dan mengisi survei mingguan. Jika ada anggota rumah tangga yang menunjukkan gejala yang konsisten dengan Covid-19, dilakukan swab hidung tambahan serta sampel darah secara berkala.