Selanjutnya Hasto Wardoyo menegaskan, BKKBN tak melarang demi menikahkan pasangan calon pengantin dalam pemeriksaan kesehatan sederhana tersebut, jika menunjukan hasil tak normal atau belum ideal untuk hamil.
“Kebijakan agar melangsungkan akad pernikahan tersebut seluruhnya kewenangan dari Kementerian Agama dan jajarannya,” pungkas Hasto.
Berikut beberapa fakta tentang Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil), sebagai berikut:
1. Aplikasi yang ditujukan untuk pasangan calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan.
2. Tiga bulan sebelum waktu pernikahan, pasangan calon pengantin terlebih dahulu mengunduh dan registrasi di aplikasi Elsimil.
3. Aplikasi Elsimil dikembangkan oleh BKKBN, untuk deteksi dini kesehatan pasangan calon pengantin dan mitigasi risiko melahirkan bayi stunting.
4. Masukkan data kuesioner pasangan calon pengantin berupa; usia, status gizi, berat dan tinggi badan, ukuran lingkar lengan atas, lingkar perut, dan kadar hemoglobin (Hb).
5. Sertifikat hasil scoring otomatis data kuesioner di apilkasi Elsimil diserahkan pada saat pernikahan digelar.