PORTAL LEBAK - Pasca aksi teror mematikan yang terjadi pada hari Minggu, 28 Maret 2021, di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, banyak ungkapan-ungkapan simpatik yang disampaikan oleh beberapa tokoh dari organisasi masyarakat, tokoh lembaga, dan unsur pemerintah.
Namun di tengah kemalangan yang dirasakan para korban dan keluarga korban ini, ada saja sikap-sikap yang tidak patut untuk dilakukan berkaitan tragedi ini.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu Netizen di kanal Facebook, dengan akun media sosial (medsos), Hendra Putrachaniago. Pasca terjadinya ledakan dan menjadi pemberitaan sejumlah besar media massa nasional, bukannya mengungkapkan rasa simpati namun pertanyaan tak senonoh yang dilontarkan.
Baca Juga: Kemenparekraf Kirim 30 Siswa Kabupaten Toba Ke Politeknik Pariwisata Bali
Baca Juga: Lalu Lintas di Terusan Suez Kembali Normal Setelah Insiden Kapal yang Terdampar
"Brp (berapa) ekor kafir mati dstu (disitu)," tulis Hendra Putrachaniago, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari akun Instagram @di._.rante hari ini, 30 Maret 2021.
Setelah komentar tersebut, diketahui dia terlibat perdebatan panjang di kolom komentar dengan beberapa netizen yang kesal melihat postingan komentar yang terlihat tidak menunjukkan rasa simpati terhadap tragedi meledaknya sebuah bom di Gereja Katedral Makassar tersebut.
Salah satunya akun Facebook bernama Sigit Sidew, yang coba mengingatkan bahwa meskipun korban berbeda agamanya namun itu tetap merupakan seorang manusia, dan apapun alasannya bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang agama manapun.
Baca Juga: Saham Klub Sepak Bola Persis Solo Berencana Dibagikan Kepada Masyarakat