Network
PORTAL LEBAK - Seorang Guru TK warga Sukun, kota Malang, Jawa Timur, mengaku diteror beberapa orang debt collector (penagih) sebuah perusahaan pinjaman online (pinjol) karena pernah meminjam uang sebesar Rp2,5 juta.
Yang membuat mencengangkan adalah utang yang awalnya hanya Rp2,5 juta kemudian berlipat ganda hampir mencapai Rp40 juta dalam waktu kurang dari 6 bulan. Guru TK tersebut membutuhkan uang untuk biaya mendapatkan gelar pendidikan S1 sebagai syarat mengajar di tempat dia bekerja.
Guru TK tersebut lalu mendapat rekomendasi dari seorang temannya mengenai adanya beberapa institusi pemberi pinjol. Sampai akhirnya dia mendapatkan sejumlah utang dari 24 perusahaan pinjol dengan berbagai nominal, mulai dari Rp500 ribu sampai Rp600 ribu.
Baca Juga: Santi Mina Pupuskan Mimpi Barca Raih Gelar La Liga Dengan Dua Golnya
Teror yang dilakukan debt collector kepadanya dilakukan sangat sering, bahkan dengan berbagai cara-cara melanggar hukum. Seperti ancaman pembunuhan atau intimidasi.
Bahkan sang Guru TK tersebut dipermalukan penagih hingga berbuntut pemecatan dirinya dari pekerjaan saat itu, dengan dibuatkan sebuah grup Facebook yang diberi nama Open donasi Untuk Pengutang.
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), Tongam L Tobing, menanggapi kasus tersebut dan menyatakan sangat prihatin dengan kasus tersebut.
Baca Juga: Tokopedia dan Gojek Umumkan Pembentukan GoTo, Alibaba Percaya Kepada William Tanuwijaya
"Kegiatan penagihan yang tidak beretika dengan teror, intimidasi atau pelecehan merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir dan harus diproses hukum. Kita percayakan penanganannya di Kepolisian," kata Tongam, seperti dikutip PortalLebak.com dari IDX Channel, 18 Mei 2021.
