Kepala Dinas Darurat Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau Junainah mengatakan, jumlah korban meninggal masih bisa berubah. Proses evakuasi masih berlangsung.
"Hanya perkiraan. Informasi dapat berubah. Informasi terakhir 10 kantong jenazah sudah penuh," kata Junainah.
Baca Juga: Tepi Sungai Cipamingkis di Kabupaten Bekasi Tergerus Arus dan Longsor, Rumah Belasan Warga Terancam
Junainah menambahkan, kondisi cuaca, kesulitan akses, dan jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan.
Selain itu, kesulitan akses dan faktor jaringan membuat tim sulit melaporkan data sehingga pemutakhiran data kurang optimal.
“Cuaca berubah. Angin masih kencang. Ombaknya tinggi. Tempatnya berada di pulau yang berbeda dengan pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD provinsi tetap siaga,” kata Junainah.
Baca Juga: Roket Baru Jepang Gagal Setelah Masalah Mesin, yang Menghancurkan Ambisi Luar Angkasa
“Saat ini masih kami evakuasi. Semua elemen mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan Relawan masih dalam proses evakuasi. Jaringan mati sejak laporan terakhir,” tambahnya.
Seperti diberitakan di atas oleh petugas BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Para pihak menghubungi beberapa pihak di BPBD Kabupaten Natuna, termasuk kepala pelaksana, namun tidak ada kontak.