BNPB: Kabupaten Bogor Daerah Paling Rawan Longsor, Ini Penyebabnya

- 28 Maret 2023, 18:51 WIB
Sejumlah warga dan petugas melihat kondisi tanah longsor di jalur rel Kereta Api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Sejumlah warga dan petugas melihat kondisi tanah longsor di jalur rel Kereta Api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023). /Arif Firmansyah/ANTARA FOTO

Jika hanya ada sedikit vegetasi di area tersebut, tanah juga akan lebih cepat jenuh, membuatnya berlumpur dan licin.

Longsor besar-besaran di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, mengingatkan pemerintah bahwa tempat tersebut seolah-olah mencair karena tidak ada vegetasi yang menopang tanah.

Baca Juga: Letusan Gunung Anak Krakatau Memuntahkan Abu Hingga Ketinggian 2.000 Meter

“BNPB menggunakan vetiver saat pemulihan longsor Sukajaya. Jadi kami tanam vetiver di daerah itu, jadi kami berharap vetiver menjadi baseline penguatan," nilai Abdul.

"Karena kalau vetiver sudah berakar, bisa masuk 6 meter, tapi di vetiver area, itu tidak bisa menjadi area pertumbuhan," pungkasnya.

Longsor dan banjir di Bogor paling banyak terjadi di Kecamatan Cibinong dengan 19 kasus, menurut data BNPB. Ada perubahan lahan, sehingga perlu menghidupkan kembali saluran air, menurut Abdul.

Baca Juga: Wali Kota Tangerang Ajak Masyarakat Mencoba Jalur Sepeda di Kawasan Mookervart

Revitalisasi ini meliputi bangunan atau struktur hidrolik yang harus dilestarikan dan direnovasi agar benar-benar dapat dikeringkan secara optimal.

"Ketika kita berbicara tentang tanah longsor, kita harus memilih ekosistem yang dapat membuat kondisi dataran tinggi menjadi lebih stabil melalui vegetasi atau struktur fisik," katanya.*** 

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x