"Italia hanya ingin mendapatkan adu penalti di perpanjangan waktu, tapi kami bisa bermain selama setengah jam lebih. Kami bisa bahagia dan bangga dengan apa yang kami lihat. Kami terus berusaha bermain dengan cara kami," kata Enrique.
"Semua orang dapat merasa bangga dengan tim ini (Spanyol-Red), kami memiliki banyak pemain muda yang telah melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda bayangkan di usia mereka dan kami adalah tim dari awal hingga akhir," pungkasnya.
Sementara itu kapasitas stadion Wembley ditingkatkan menjadi 60.000 dan meskipun pembatasan virus corona mencegah penggemar bepergian ke luar negeri, komunitas ekspatriat kedua negara ternyata memadati setiap ujung stadion.
Baca Juga: Brasil vs Peru 1-0, Neymar Ingin Tantang Argentina di Final Copa America
Sampai sudut-sudut di belakang gawang dan menghasilkan suasana yang membara, yang meningkatkan rasa solidaritas olahraga antara dua raksasa sepak bola internasional ini.
Italia membuat awal yang intens tetapi Spanyol mendominasi babak pertama, meskipun tim asuhan Mancini hampir mencetak gol ketika Emerson membentur mistar, tepat sebelum turun minum.
Babak kedua bahkan lebih intens saat celah terbuka di kedua ujung dan kapten Spanyol Sergio Busquets melewatkan peluang besar, ketika ia tembakan bola di atas mistar gawang.
Baca Juga: Bupati Termuda di Indonesia Tahun 2021, Rezita Meylani Bupati Inhu Berusia 27 Tahun
Chiesa kemudian memecah kebuntuan dengan menerkam bola lepas, setelah tekel terakhir oleh Aymeric Laporte dan melengkung ke gawang untuk mencetak gol keduanya, di Euro 2020.
Italia bisa saja kalah pertandingan, tetapi sang kiper Simon menyelamatkan timnya dair dua kali serangan Spanyol dari Domenico Berardi dan Morata.