Network
PORTAL LEBAK - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pastikan Sistem bubble atau gelembung akan diterapkan untuk karantina atlet maupun delegasi dari luar negeri yang akan mengikuti kejuaraan atau turnamen di Indonesia.
"Jadi, sistemnya adalah bubble, itu akan dilakukan. Hanya memang teknis dari masing-masing cabang olahraga berbeda, tapi pada prinsipnya, pemberlakuan karantina itu dengan sistem bubble," kata Menpora Zainudin, seperti dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, 27 Januari 2022.
Penerapan kebijakan Sistem Bubble diambil sebagai upaya pemerintah agar Indonesia tidak kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah kejuaraan atau turnamen internasional.
Seperti yang diketahui ada banyak event olahraga yang akan diselenggarakan Indonesia di tahun ini, diantaranya seperti MotoGP, IESF, FIBA, Asia Cup, Piala Davis, Kejuaraan Dunia Menembak, Piala Dunia Panjat Tebing, dan dua turnamen bulu tangkis Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Memang kebijakan karantina dikeluhkan sejumlah delegasi olahraga, sebagai contoh FIFA Matchday antara tim nasional Indonesia melawan timnas Bangladesh yang batal digelar di Indonesia, karena official dan pemain Bangladesh yang enggan dikarantina hingga 7 hari.
Namun Menpora telah mengikuti rapat terbatas (ratas) kabinet bersama Wakil Presiden RI guna membahas kelonggaran karantina bagi delegasi olahraga dari luar negeri yang datang ke Indonesia untuk berkompetisi.
Baca Juga: Kasus BLBI, Kapolri Sebut Telah Berhasil Sita Aset Senilai Rp5,9 Triliun Dikembalikan ke Kas Negara
"Dalam ratas disampaikan oleh Kepala BNPB khusus untuk kegiatan-kegiatan olahraga yang kita menjadi tuan rumah berarti ada peserta dari negara-negara lain dan itu akan diberlakukan sama seperti Indonesia Badminton Festival 2021 di Bali," jelas Menpora.
