Manchester City Nomor Wahid di Deloitte Football Money League, Ini Daftar Kekayaan Klub Sepakbola Eropa

- 23 Maret 2022, 13:00 WIB
Fernandinho dari Manchester City merayakan dengan trofi dan rekan setimnya setelah memenangkan Liga Premier. Sepak Bola - Liga Premier - Manchester City v Everton - Stadion Etihad, Manchester, Inggris - 23 Mei 2021.
Fernandinho dari Manchester City merayakan dengan trofi dan rekan setimnya setelah memenangkan Liga Premier. Sepak Bola - Liga Premier - Manchester City v Everton - Stadion Etihad, Manchester, Inggris - 23 Mei 2021. /Foto: Pool via REUTERS/DAVE THOMPSON/

PORTAL LEBAK - Manchester City menduduki pemuncak Deloitte Football Money League untuk pertama kalinya sebagai klub dengan pendapatan tertinggi di dunia dalam musim 2020-21 yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Pemimpin sebelumnya Barcelona turun ke urutan keempat dalam tabel edisi ke-25, posisi terendah klub Spanyol sejak 2013-14.

City yang dimiliki pengusaha Abu Dhabi, meraih pendapatan 644,9 juta euro ($710,81 juta) dan sejumlah sponsor yang terkait dengan pemiliknya, naik enam peringkat.

Baca Juga: Piala FA: Manchester City Bekuk Southampton Capai Semifinal Piala FA

Juara Liga Premier Inggris dan pemimpin liga saat ini hanya klub keempat yang menduduki puncak Liga Uang setelah Barcelona, ​​​​Real Madrid dan Manchester United.

Real Madrid memperoleh (640,7 juta euro) berada di urutan kedua dan Bayern Munich (611,4 juta) ketiga.

Manchester United berada di urutan kelima, terendah mereka hingga saat ini, Paris St Germain keenam dan Liverpool ketujuh.

Baca Juga: Liga Premier Inggris: Liverpool Terus Kejar Machester City, Ronaldo Kembali Jadi Pahlawan Bagi United

Juara Eropa Chelsea, sekarang dijual dan dengan sanksi yang dikenakan ke pemilik miliarder Rusia Roman Abramovich setelah invasi Rusia ke Ukraina, di urutan kedelapan.

Sebelas dari 20 klub teratas berasal dari Liga Premier, proporsi tertinggi yang pernah ada, dengan Wolverhampton Wanderers masuk untuk pertama kalinya di posisi ke-17.

"Dampak Covid-19 sangat mencolok dengan kurangnya penggemar di stadion secara mengejutkan menyebabkan pendapatan matchday terendah dalam 25 tahun publikasi," kata laporan itu.

Baca Juga: Kasus Binary Option Quotex: Rizky Billar Kembalikan Uang Crazy Rich Doni Salmanan ke Polisi

"Pendapatan siaran berada pada rekor tertinggi sebagai akibat dari penangguhan distribusi terkait dengan musim 2019/20 yang tertunda," dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Laporan itu mengatakan klub-klub Money League kehilangan lebih dari dua miliar euro pendapatan dari pertengahan musim 2019/20 hingga akhir musim 2020/21, membawa pendapatan kembali ke level hampir lima tahun lalu.

"Melihat Money League 2023 yang mencakup musim 2021/22, kami memperkirakan pendapatan klub Money League akan mencapai level rekor, karena mereka bangkit kembali dari dampak pandemi dan mendorong pendapatan kolektif sebesar 10 miliar euro," tambahnya.

Baca Juga: Sinopsis KDrama 'Business Proposal' Episode 7, Banyak Adegan Seksi yang Mengejutkan

Sementara itu, nilai hak siar Liga Premier ditetapkan untuk menjauh dari 'lima besar' liga Eropa lainnya pada 2022-23.

Untuk pertama kalinya semua klub Money League juga memiliki tim wanita, ini sekaligus menjadi harapan sepakbola ke depannya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x