Yang paling dekat yang mereka dapatkan adalah ketika tendangan sepeda spektakuler Jawad El Yamiq di babak pertama.
Aksi itu memaksa kiper Prancis Hugo Lloris melakukan penyelamatan sensasional, karena ia mendapat sentuhan vital.
Tapi Maroko sempat membuat banyak terobosan lain ke pertahanan Prancis, dikecewakan oleh sentuhan terakhir atau pengambilan keputusan yang kurang tepat.
Taruhan bek tengah pilihan pertama Nayef Aguerd dan Romain Saiss menjadi bumerang dengan tidak berlangsung lebih dari 20 menit.
Baca Juga: Amerika Serikat Siap Sediakan Sistem Pertahanan Rudal Patriot ke Ukraina, Ini Sikap Rusia
Aguerd absen dalam pemanasan dan Saiss tertatih-tatih lebih awal. Noussair Mazraoui keluar saat turun minum.
"Kami mengalami beberapa cedera tapi itu bukan alasan. Kami memberikan yang maksimal, itu yang paling penting," tambah Reragui.
Sekali lagi mayoritas penonton di Stadion Al Bayt, Qatar menginginkan Maroko juara Piala Dunia 2022, tetapi pada akhirnya kelas pemain menunjukkan Prancis selalu berada sebagai pengendali.***