Piala Dunia 2022 Qatar Diakhiri Dengan Upacara Sederhana, Plus Laga Argentina Versus Prancis

- 18 Desember 2022, 23:03 WIB
Pemandangan umum saat upacara penutupan sebelum pertandingan. Sepak Bola - Piala Dunia FIFA Qatar 2022 - Final - Argentina v Prancis - Stadion Lusail, Lusail, Qatar - 18 Desember 2022.
Pemandangan umum saat upacara penutupan sebelum pertandingan. Sepak Bola - Piala Dunia FIFA Qatar 2022 - Final - Argentina v Prancis - Stadion Lusail, Lusail, Qatar - 18 Desember 2022. /Foto: REUTERS/Hannah Mckay/

Penggemar Prancis Dylan Cognard dari Normandia menolak kehadiran pendukung Argentina yang berat: "(Mereka memiliki) banyak nyanyian, tetapi jika kami mencetak gol, tidak akan ada suara ... Mereka akan berhenti menyanyikan 'muchacho'."

Baca Juga: Final Piala Dunia 2022 Qatar, Szymon Marciniak dari Polandia Ditunjuk Menjadi Wasit

Ribuan juga berkumpul di luar stadion untuk menonton pertandingan di layar raksasa: “Kami tidak punya tiket. Kami di sini untuk hari nasional dan karena para pemain mungkin keluar setelah selesai. Kami hanya ingin melihat mereka,” kata Shafeek Mydheea, seorang turis dari Dubai yang berdiri di depan dua baris polisi anti huru hara di luar stasiun metro Lusail.

Kontroversi

Tuan rumah Qatar untuk Piala Dunia 2022, dinilai telah dirusak oleh kontroversi, adalah bagian dari strategi yang dibangun dengan hati-hati oleh negara kecil tapi kaya itu untuk memperkuat pengaruh globalnya.

Turnamen tersebut telah menyoroti catatan hak asasi manusianya - termasuk kondisi bagi pekerja asing yang membangun stadion tersebut dan undang-undang konservatif yang melarang homoseksualitas, membatasi ekspresi politik, dan mengekang penjualan alkohol.

Baca Juga: DPR Harap Subsidi Perjalanan Haji BPIH Dikaji Ulang, Apa Biaya Makin Mahal? Berikut Penjelasannya

Pada bulan Mei, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, sebuah koalisi kelompok hak asasi manusia termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International meminta FIFA dan Qatar untuk membentuk dana kompensasi.

Setidaknya setara dengan uang hadiah Piala Dunia sebesar $440 juta untuk pekerja yang menderita pelecehan atau meninggal di Qatar. Baik FIFA maupun Qatar tidak setuju untuk membentuk dana tersebut.

Yang lainnya, seperti badan amal hak-hak buruh yang berbasis di Inggris, Equidem, menyerukan pembentukan pusat pekerja migran independen di Qatar untuk memungkinkan kebebasan berserikat dan memperbaiki hubungan antara pekerja dan majikan di negara Teluk Arab itu. Qatar belum mendirikan pusat semacam itu.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x