Dia beralasan teknologi hybrid yang dipelopori dengan Prius yang dulunya memimpin pasar, lebih cocok untuk banyak pengemudi.
Itu juga menggembar-gemborkan mobil bertenaga hidrogen sebagai masa depan, menimbulkan kekhawatiran akan ditinggalkan oleh munculnya kendaraan listrik.
Pasalnya, Tesla Inc yang lebih mencolok dan lebih gesit mengalahkan ke mobil bertenaga hidrogen, baik dalam inovasi maupun harga saham.
Baca Juga: Wah, Tunggal Putra dan Putri Indonesia Gagal Masuk 8 Besar Toyota Thailand Open 2021
Desakan pada mesin hibrida dan hidrogen itu juga memicu kritik dari investor dan aktivis lingkungan yang pernah memuji rekor teknologi dan emisi Toyota secara luas.
"Tidak diragukan lagi Tuan Toyoda adalah CEO yang kompeten, tetapi seluruh sektor otomotif perlu membuat perubahan yang mengganggu," kata Anders Schelde, kepala investasi.
"Saat ini Toyota telah tertinggal dalam pandangan kami, jadi ini bisa menjadi kesempatan untuk awal yang baru," tambahnya.
Pejabat dana pensiun Denmark Akademiker Pension, yang berulang kali mendesak Toyota untuk mempercepat peralihannya ke kendaraan listrik.
"Kami berharap ini bisa membantu Toyota menetapkan arah baru, tapi masih harus dilihat," ujar Akademiker Pension.