Presiden Luncurkan 55 Produk Inovasi dan Riset Anak Bangsa Untuk Tangani Covid-19

- 20 Mei 2020, 13:18 WIB
Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari.
Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari. /- Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim/hp/pri.

"Dari rapid test yang waktu saya tanya bisa produksi berapa, sudah kira-kira 100.000 unit. Kalau diproduksi, sudah bisa langsung jalan, PCR test kit juga sama, sudah uji dan sudah bisa berproduksi juga sama di atas 100.000," ujarnya.

Produk ketiga adalah ventilator atau alat bantu pernafasan darurat yang dikembangkan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bersama sejumlah perguruan tinggi dan pelaku industri.

"Emergency ventilator yang ini kemarin yang saya lihat ada karya dari BPPT, ITB, UI, UGM dari PT Dharma, dari PT Poly Jaya yang sudah mulai membuat ventilator, dan ini tinggal produksinya," kata Presiden.

Baca Juga: Baru Sembuh, 357 Warga Singapura Terkejut Terima SMS Bahwa Mereka Kembali Positif Corona

Produk keempat adalah Imunomodulator dan kelima adalah Intelijensi Artifisial (Artificial Intelligence/AI) untuk deteksi Covid-19.

Produk-produk lainnya adalah Plasma Konvalenasi, Laboratorium Mobile dengan tingkat keamanan "Bio-Safety Level-2", Robot berbasis sinar Ultraviolet (Autonomous UVC Mobile Robot/AUMR), dan respirator untuk pemurnian (Purifying Respirator).

Dengan berbagai produk inovasi untuk menangani Covid-19 tersebut, Presiden berharap impor alat kesehatan dapat dikurangi.

Karena itu, Presiden meminta proses riset dan inovasi dilakukan secara berkelanjutan.

"Harus terus berlanjut, harus terus diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan bisa diekspor ke mancanegara," ujarnya.

Baca Juga: Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, PKS Lebak Bantu Marbut Masjid dan Musala

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x