PORTAL LEBAK – Penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Storage and Utilization (CCUS) menjadi solusi penting untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) nasional juga mencapai target penurunan emisi karbon.
Pasalnya, migas masih menjadi pilihan utama menjaga ketahanan energi nasional, pada era transisi energi, dari energi berbahan fosil menjadi energi baru dan terbarukan.
Meski demikian, penerapan CCS dan CCUS sebagai teknologi baru pengganti migas itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
Baca Juga: Kawal Implementasi Program 2023, SKK Migas Pertemukan para CEO KKKS
Anggota Komisi VII DPR-RI, Mulyanto, menilai pengembangan teknologi CCS/CCUS demi kegiatan produksi migas membutuhkan biaya besar, karena peralatan yang dibutuhkan dalam penerapannya, masih harus impor.
“Karena itu, perlu dukungan dan kemudahan atau fasilitasi dari pemerintah berupa (Insentif) yang harus diberikan kepada investor,” kata Mulyanto dikutip PortalLebak.com dari keterangan tertulisnya.
Mulyanto menyarankan pemerintah bisa menilik semua opsi yang ada dan paling tepat serta efisien dengan mempertimbangkan seluruh faktor.
“Tentu ini seluruhnya harus mempertimbangan kondisi industri migas yang produksinya saat ini telah turun,” sarannya.