Salah satu aturan lalu lintas yang diusulkan pemerintah adalah membatasi pergerakan barang baik saat berangkat maupun kembali ke Jabodetabek.
“Saat Jasa Marga mengusulkan pembatasan pergerakan barang, pihaknya mengkaji data historical lalu lintas per jam di kilometer 50 tol Jakarta-Cikampek dan di kilometer 63 tol Jakarta-Cikampek menuju Jakarta," ungkap Lisye.
Baca Juga: Kapolri Angkat Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Sebagai Wakapolri
"Menimbang data tersebut, kami melihat , bahwa tren volume lalu lintas untuk Idul Adha diperkirakan mendekati tren Nyepi, di mana lalu lintas liburan sore hingga malam hari meningkat pada hari-hari ketika arus keluar dan arus masuk Jabotabek tertinggi diperkirakan terjadi, "tambahnya.
Untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi pada saat hari raya, Jasa Marga juga siap menggunakan perencanaan lalu lintas sesuai kebijakan kepolisian, seperti misalnya. Contra flow untuk mendukung sesuai menempatkan otoritas dan tanda pendukung.
Jasa Marga juga menyiapkan beberapa langkah peningkatan pelayanan baik di sepanjang jalur tol maupun di gardu tol, seperti penambahan fasilitas, peralatan dan personel lapangan, termasuk pemanfaatan teknologi untuk melayani pengguna jalan.
Baca Juga: Messi Mencetak Hat-trick Dalam Perpisahan dengan Maxi Rodriguez
“Kami memastikan keberfungsian peralatan jalan tol di gardu tol serta menambah jumlah petugas dan mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi gardu tol utama," ucap Lisye.
"Potensi kemacetan tidak hanya diharapkan di gardu tol saja, dengan menempatkan petugas polisi di lokasi rawan untuk mempercepat gangguan penggunaan kendaraan di jalur dan mengatur lalu lintas," paparnya.
Jasa Marga juga memberikan jasa perawatan/pemeliharaan untuk menjaga kualitas jalan tol milik Jasa Marga Group dalam kondisi baik.