Network
Vino berpendapat bahwa penonton yang sudah menonton film aslinya otomatis akan membandingkan perannya dengan Ryu Seung-ryong ketika memerankan karakter Lee Yong-gu.
"Susahnya, pasti dibanding-bandingin sih. Yang original sudah pasti terbaik karena dia original. Film remake berhasil pun nggak akan bisa seperti itu kalau nggak ada originalnya," ujarnya.
Baca Juga: Sayembara Rp1 M ala Dokter Richard Lee: Dia Undang Dukun Untuk Aksi, Ada Yang Berani Ikut?
"Jadi saya bilang film originalnya, apapun itu, itu adalah yang terbaik. Karena itu sebagai batu loncatan untuk film remake-nya," lanjut Vino.
Namun, Vino berharap penontonnya nanti tidak hanya melihat film ini sebagai film adaptasi, tetapi juga mendapatkan pesan yang tersirat dari alur cerita film tersebut.
"Mudah-mudahan calon penonton tidak melihat ini hanya sebagai remake, bahkan ... bilang ini plagiat. Ini sebuah penghargaan kita bahwa ada sebuah karya besar di sana dan punya pesan yang luar biasa. Jadi orang bisa melihat kebaikan di film ini," katanya.
Baca Juga: Membungkus Kritik Sosial Soal Body Positivity dengan Komedi Romantis di Film 'Gendut Siapa Takut?!'
Lebih lanjut Vino bercerita soal proses mendalami peran yang dilakukannya tersebut membuat pandangannya terhadap orang-orang penyandang keterbelakangan mental menjadi berubah.
Vino menganggap bahwa Tuhan menciptakan setiap manusia dengan adil. Setiap mereka yang berkebutuhan khusus pasti memiliki kelebihan tertentu, beberapa bahkan tak dimiliki oleh orang normal.
"Karena Tuhan itu adil gitu. Dibalik kekurangan itu, mereka punya suatu kelebihan yang luar biasa, pungkasnya.
