Pakaian Suku Baduy Dipakai Presiden Joko Widodo, Promosi Massal yang Bantu UMKM Masyarakat Lebak

- 17 Agustus 2021, 21:02 WIB
Jokowi Pakai Baju Adat Badui, Fadli Zon Kembali Unggah Momen 27 Tahun Lalu.
Jokowi Pakai Baju Adat Badui, Fadli Zon Kembali Unggah Momen 27 Tahun Lalu. /Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden dan Twitter @fadlizon

PORTAL LEBAK - Pada Senin, 16 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo telah melaksanakan laporan kerjanya selama setahun terakhir menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Penampilan Presiden Jokowi menjadi daya tarik tersendiri pada pidato kenegaraan 2021, dalam sidang tahunan yang berlangsung di Gedung DPR/MPR-RI, Senayan, Jakarta.

Sebagai kepala negara Jokowi selalu mengenakan pakaian adat salah satu suku, di Indonesia.

Pada acara kali ini, Presiden Jokowi mengenakan pakaian khas suku Baduy, suku yang berasal dari Provinsi Banten.

Baca Juga: Tim Indonesia Tumbuh Melaksanakan Tugas Pada Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka

Setelan atas dan bawah berwarna hitam, aksesoris kepala berwarna biru, dan ditambah tas selempang khas suku Baduy yang terbuat dari anyaman.

Dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, Pemerintah Kabupaten Lebak menilai dipilihnya pakaian khas suku Baduy oleh Presiden Jokowi saat pidato kenegaraan 2021, menjadi pintu bagi pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

Bahkan kerajinan khas masyarakat Baduy, secara tidak langsung telah dipromosikan secara nasional dan mendunia.

Baca Juga: Seleksi Penerimaan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 18 Dibuka, Ini Cara dan Syaratnya Agar Lolos

Karena pidato kenegaraan 2021, diberitakan secara massal menggunakan perangkat teknologi modern yang dimiliki media massa.

"Saat ini kerajinan Baduy sudah mulai memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produk. Apalagi ketika Presiden Joko Widodo menggunakan busana masyarakat Baduy saat pidato pada Sidang Tahunan," ujar Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Yudawati.

"Peristiwa ini juga memberi sinyal bahwa kerajinan Baduy akan menjadi lebih terkenal lagi," tambahnya.

Baca Juga: Kemenhub Hibahkan 428 Bus Kepada PB PON XX Papua, Alokasi Terbesar Ada di Jayapura

Selama ini pembinaan yang dilakukan Pemkab Lebak telah dilakukan dengan memberikan pembinaan dan diversifikasi produk kain tenun Baduy berupa pelatihan dan bantuan.

Saat ini sudah ada 2.000 unit usaha yang dijalankan oleh masyarakat asli Baduy, bahkan mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka toko di sekitar pemukiman adat.

Promosi secara gratis dan serentak itu dianggap Pemkab Lebak sebagai kesempatan membangkitkan kembali gairah UMKM masyarakat Baduy, di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 4 Hitung Lemak Tubuh Penggunanya Menggunakan Teknik BIA, Harga Dibandrol Rp3 Jutaan

"Kami yakin produk UMKM Baduy bisa mendunia melalui pemasaran online di internet itu sehingga dapat menopang ekonomi mereka," jelas Yudawati.

Sementara itu, diakui salah satu pelaku UMKM di Banten, Amir, dampak dipakainya pakaian suku Baduy oleh orang nomor satu di Indonesia, telah dia rasakan saat ini.

Dia mendapat banyak pesanan dari luar daerah bahkan dari luar negeri, Malaysia dan Korea Selatan, yang dia dapatkan melalui online.

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani: Cucu Proklamator Soekarno, Bacakan Teks Proklamasi di HUT Ke-76 RI

Selain itu juga aneka cendera mata yang menggunakan bahan baku batok kelapa, ikat tali teuerep, golok, lomar, minuman jahe dan tas koja.

Produk kerajinan Baduy dijual mulai Rp30 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung model dan kualitas yang diinginakan pemesan.

"Kami juga terbantu pemasaran secara online hingga mendapat pesanan dari mancanegara," ungkap Amir.

Baca Juga: Gubernur Banten Wahidin Halim Berikan Pesan 'Amanah Kemerdekaan' di Hari Kemerdekaan RI ke 76

Sementara euforia masyarakat terhadap produksi pakaian suku Baduy masih berlangsung hingga saat ini.

Pemkab Lebak juga terus berusaha membantu meningkatkan kualitas dan inovasi pada produk usaha masyarakatnya.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai dari produk-produk yang dihasilkan masyarakat Baduy sendiri. Seperti misalnya memadukan kearifan lokal Badui dengan batik dari daerah lain.

Baca Juga: Bupati Lebak: Terima Kasih Presiden Jokowi, Telah Perkenalkan Budaya Baduy

"Saya yakin jika warna batik Badui dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," harap Yudawati.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x