PORTAL LEBAK - Direktur Eksekutif yayasan Nirunabi atau Akses Sehat Indonesia, Alwin Khafidhoh mengungkapkan kesulitan menuju eliminasi TB 2030 karena kurang sarana prasarana TBC untuk Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dikatakan top level Yayasan Nirunabi, Alwin masih sedikit peran klinik swasta di Kabupaten Bogor untuk bekerjasama dalam koordinasi Penanggulangan penyakit TBC.
Menurut Alwin, dengan data di tahun 2021 Kabupaten Bogor sebagai penyumbang TBC terbanyak yaitu 15.000 jiwa lebih, jadi perlu keseriusan semua pihak.
"Relawan TB masih kesulitan akibat kurangnya alat cek TCM untuk test TBC juga minimnya kerjasama klinik swasta", ujar Direktur Eksekutif yayasan Nirunabi atau Akses Sehat.
"Selain alat TCM yang sedikit hanya 9 unit dari 101 Puskesmas di Kabupaten Bogor, juga untuk klinik swasta belum kooperatif", katanya kepada awak media.
Diketahui, kabupaten Bogor jadi daerah Indonesia sebagai penyumbang pasien TBC terbanyak yaitu lebih dari 15 ribu lebih pasien.
"Dari 101 Puskesmas di kabupaten Bogor hanya tersedia 9 buah alat TCM untuk memeriksa sampel dahak", ujarnya, pada Rabu, 13 Juli 2022.
Dikonfirmasi awak media Wakil Supervisor TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Aan Setiawan mengungkapkan perihal masih minimnya alat TCM untuk memeriksa dahak pasien TBC.
"Iya dari 101 Puskesmas memang baru ada 9 puskesmas yang sudah ada alat TCM, untuk tahun 2022 ini sudah diajukan tambah 10 alat TCM", ujar Wasor TB Dinkes tersebut.
Baca Juga: STPI Bersama YPJ Gelar Pelatihan Para Editor Media dari DKI dan Jawa Barat Tentang TBC di Bandung
Sementara itu tentang minimnya peran serta klinik swasta yang belum berkoordinasi terkait TB di wilayah Kabupaten Bogor.
"Ya, sedang kami upayakan dari 400 lebih klinik swasta sudah 31 klinik yang sudah memulai kerjasama penanganan TB", tambahnya.***