Penanganan TBC di Puskesmas Cibungbulang Bogor dan Kendala Eliminasi TB

15 Juli 2022, 13:09 WIB
Penanganan TBC di Puskesmas Cibungbulang Bogor dan Kendala Eliminasi TB /Foto : PRMN/PortalLebak/Didin/

PORTAL LEBAK - Program Eliminasi TB atau TBC tahun 2030 di Kabupaten Bogor Terkendala lambatnya cek dahak karena sedikitnya mesin cek dahak TCM di wilayah kabupaten Bogor.

Seperti halnya di Puskesmas Cibungbulang Kabupaten Bogor yang memiliki wilayah 12 Desa, belum mempunyai alat Tes Cepat Molekuler (TCM), hingga harus mengecekan ke tempat lainnya.

Tenaga medis TB Paru Puskesmas Cibungbulang, H Fajri mengungkapkan mereka belum memiliki TCM hingga harus memeriksa kan sampel dahak ke Puskesmas Leuwiliang atau ke RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Baca Juga: Penanganan Sosialisasi TBC di Pelosok Kabupaten Bogor Terus Dilakukan, Kader TB: Sosialisasi dan Pendampingan

"Ya kita sudah mengajukan semoga ditahun ini dapat TCM", ujar Fajri.

Menurutnya, ada 30 kader TB atau TBC di 15 desa di wilayah kecamatan Cibungbulang bertugas untuk sosialisasi dan penyuluhan.

"Kalau SDM ya cukup, satu desa dua kader kesehatan khusus TB, namun kalau hasil tes dahak sekitar seminggu lah baru terlihat hasilnya pasien positif TB langsung kita obati, jika nanti pasien mangkir berobat, kita berkoordinasi dengan para kader di wilayah masing-masing", ujar H Fajri, pada Jumat, 15 Juli 2022.

Baca Juga: Kasus TBC Terbanyak di Kabupaten Bogor Hingga 15.074, Dinkes Himbau Masyarakat Tidak Menolak Diperiksa

Selain itu dirinya menjelaskan, Eliminasi TB bukan kali pertama didengungkan.

"Ya dulu Eliminasi TB 2015, lalu 2020 saat ini eliminasi TB 2030, namun penyakit ini masih banyak belum selesai", ungkap Tenaga media khusus TB ini.

Selain alat tes TB TCM, pihak Puskesmas pun menggunakan alat mikroskop, untuk tes tersebut memeriksa kuman pada dahak pasien, jika terbukti langsung ke pengobatan.

Baca Juga: Hari TBC Sedunia 2022: Penyakit TBC Berbahaya Menular Melalui Udara, Deteksi Sembuhkan dan Obati dengan Tepat

"Mikroskop juga hasilnya sama kurang lebih satu Minggu", tambahnya.

Di Wilayah Cibungbulang Bogor ini baru ada 1 (satu) klinik swasta yang ikut menangani TB.

"Ada satu klinik swasta Bhakti Rahayu, namun jika pasien kurang mampu baru diarahkan ke puskesmas, mengenai pendataan mungkin belum pada dilatih untuk isian TB", tambahnya lagi.

Baca Juga: Penanggulangan TBC Melambat Selama Pandemi Covid-19, Masyarakat Perlu Tahu Soal Penyakit Menular Ini

Ia pun berharap program TB klinik swasta dimonitoring pihak Dinas kesehatan.

Terkait pasien Resisten Obat atau RO, saat ini Puskesmas ada 3 orang pasien RO dengan gejala efek samping obat, terkena gangguan penglihatan namun sudah membaik.

Sebelumya, Wakil Supervisor TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Aan Setiawan membenarkan perihal masih minimnya alat TCM untuk memeriksa dahak pasien TBC.

Baca Juga: Penanganan Sosialisasi TBC di Pelosok Kabupaten Bogor Terus Dilakukan, Kader TB: Sosialisasi dan Pendampingan

"Iya dari 101 Puskesmas memang baru ada 9 puskesmas yang sudah ada alat TCM, untuk tahun 2022 ini sudah diajukan tambah 10 alat TCM", ujar Wasor TB.

Sementara itu tentang minimnya peran serta klinik swasta yang belum berkoordinasi terkait TB di wilayah Kabupaten Bogor.

"Ya, sedang kami upayakan dari 400 lebih klinik swasta sudah 31 klinik yang sudah memulai kerjasama penanganan TB", tambah Aan.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler