Network
"Saya mengenal Wimar sejak awal perjuangan reformasi Indonesia 1998/99. Kami sering berada dalam forum yang sama, menjelaskan ke publik pentingnya reformasi bagi Indonesia," tulis Menkeu Sri Mulyani dalam postingan Instagramnya.
Sri Mulyani sangat kagum dengan sosok Wimar Witoelar yang pernah menemuinya di Washington DC pada tahun 2014 silam, karena Wimar menurutnya adalah seorang kawan sejati dan selalu setia dengan cita-cita menjaga Indonesia.
Wimar digambarkan sebagai seorang yang peduli dengan Indonesia, dia seorang yang aktif mengisi ruang publik dengan bernas pemikiran dan cakapnya, cerdas, jujur, kritis, punya selera humor namun tetap santun.
Selain Sri Mulyani yang merupakan teman dekat almarhum Wimar, ucapan belasungkawa juga disampaikan pihak Istana melalui Kantor Staff Kepresidenan.
"Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Wimar Witoelar. Almarhum pernah aktif sebagai Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan iman. Aamiin," kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Selain dikenal sebagai politikus karena pernah menjadi jubir kepresidenan era Presiden Gus Dur, Wimar juga dikenal sebagai wartawan senior, dan pembawa acara talkshow televisi. Mulai dari program Perspektif (1994) hingga yang program terkenal tahun 1997-2000, yaitu Selayang Pandang.
Di dunia jurnalistik Wimar banyak menulis artikel dan pemikirannya pun sering dikutip media internasional seperti Time, Newsweek, The International Herald Tribune, The New York Times, Wall Street Journal, The Washington Post, The Straits Times, Sydney Morning Herald dan Australian Financial Review.***
