Tsunami Setinggi 10 Meter Mengancam Pesisir Pulau Jawa, Ini Ulasan Ketua BMKG

- 30 Juli 2022, 19:37 WIB
Ilustrasi Tsunami
Ilustrasi Tsunami /REUTERS/Mainichi Shimbun

PORTAL LEBAK - Gempa bumi yang disertai tsunami atau gelombang besar, mengancam sejumlah wilayah termasuk pesisir pantai pulau Jawa.

Potensi gempa bumi dan tsunami ini dikemukakan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

Potensi gempa dan tsunami, menurut Dwikorita Karnawati akan muncul dan melanda di sepanjang peisir selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Pemerintah Taliban Serukan Pencairan Dana Afghanistan yang Dibekukan, Setelah Gempa Maut

Cakupan sebarannya meliputi selatan Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Sehingga masyarakat diimbau waspada untuk dan siap hadapi bencana gempa dan tsunami.

Kepala BMKG menjelaskan prakiraan gempa yang disertai tsunami setinggi 10 meter, bukanlah hanya sekedar ramalan BMKG saja.

Ancaman gempa dan tsunami, telah melalui analissi hasil kajian ahli dan pakar kegempaan. Namun BMKG belum mengetahui kapan waktu pasti terjadi gempa dan tsunami besar itu.

Baca Juga: Gempa 6,1 SR di Afghanistan Tewaskan Sedikitnya 1.000 Orang, Korban Diperkirakan Bisa Bertambah

Soalnya, sampai saat kini Dwikorita memaparkan belum ada satu juga teknologi yang diciptakan manusia dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa.

Selanjutnya Dwikorita mengungkapkan, salah satu pantai di selatan Jawa Tengah, yang berpotensi dilanda tsunami yaitu di pantai Cilacap.

Pasalnya, Dwikorita memaparkan Cilacap teletak di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng, antara lempeng Samudera Hindia dan lempeng Eurasia.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6.0 Melanda Enggano Provinsi Bengkulu, Tidak Berpotensi Tsunami

"Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap," ujar Dwikorita Karnawati.

"Ini sebagai akibat dari gempabumi dengan kekuatan M (Magnituto-Red) 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," tambahnya.

Selanjutnya, pada saat ini masyarakat aparat terkait di Cilacap diminta untuk memberi sosialisasi dan arahan, lokasi aman, jika musibah gempa dan tsunami itu terjadi.

Baca Juga: Kepergian Vettel Membuat Pembalap Lain Masuk Ring Formula Satu F1 di Grand Prix Hongaria

“Masyarakat juga harus diinfokan jalur tempat-tempat yang aman dan untuk evakuasi mana saja yang bisa dilalui ketika terjadi gempa dan tsunami,” pungkas Dwikorita.

Kemudian BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah, BNPB/BPBD dan beberapa pihak terkait, untuk rutin menggelar simulasi gempa di titik rawan gempa bumi dan tsunami.

Pasalnya simulasi sangat berguna agar masyarakat mendapat edukasi, sosialisasi dan bagi pemangku kepentingan di daerah untuk mengelola risiko dan bencana.

Baca Juga: Sehun EXO Bintangi Serial Drama Korea Terbaru 'All That We Loved' Bersama Jo Joon Young dan Jang Yeo Bin

Dwikora menegaskan, para pihak swasta dan industri terkait juga harus siap siaga dan berperan menjelaskan himbauan peringatan diri.

"Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan," ungkapnya.

Dwikrita menilai, banyak pusat industri di Cilacap yang dekat dengan pusat gempa dan tsunami, sehingga pihak Swasta dan industri diharapkan turut andil aktif.***

Artikel telah tayang di Pikiran-Rakyat.com: Tsunami 10 Meter Lebih Berpotensi Terjadi di Indonesia, Begini Penjelasan BMKG

(Reporter: Puteri Ratnasari)

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah