Baca Juga: 4 Dari 8 Negara Telah Dikonfirmasi FIFA Dalam Penawaran Tuan Rumah Piala Dunia 2030
Informasi tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, tentang siapa pria berseragam yang ada di dalam video TikTok tersebut.
TikTok adalah platform media sosial terbaru yang mengalami perkembangan tentang konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.
Raksasa teknologi Amerika Serikat, Facebook, sekarang telah melarang semua halaman yang terkait dengan tentara Myanmar. Konten tersebut akan dengan sendirinya hilang.
Baca Juga: Hari Ini Presiden Jokowi Akan Resmikan Waduk Sindangheula dan Kampus Untirta di Serang
Baca Juga: Resmi! Kartu Prakerja Gelombang 13 Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Panduannya
TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan “Kami memiliki Pedoman Komunitas yang jelas, yang menyatakan kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi yang salah yang menyebabkan kerugian…Terkait dengan Myanmar, kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apa pun yang melanggar pedoman kami.”
Kebijakan TikTok melarang menampilkan senjata kecuali berada di ‘lingkungan yang aman’.
Reuters sendiri mengatakan telah meninjau lebih dari selusin video di mana pria berseragam, terkadang mengacungkan senjata, mengancam akan melukai pengunjuk rasa yang menyerukan pembatalan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Enam Anggota FPI Ditetapkan Sebagai Tersangka, Meski Telah Tewas di Km 50