Tingkatkan Imunitas Dengan Minuman Herbal, Permintaan Gula Aren di Lebak Naik

- 6 Juli 2021, 16:10 WIB
Produksi gula aren asal Kabupaten Lebak semakin meningkat, seiring trend minuman herbal untuk tingkatkan imunitas tubuh saat pandemi Covid-19.
Produksi gula aren asal Kabupaten Lebak semakin meningkat, seiring trend minuman herbal untuk tingkatkan imunitas tubuh saat pandemi Covid-19. /Foto: Antara/Mansyur Suryana/

Baca Juga: Brasil vs Peru 1-0, Neymar Ingin Tantang Argentina di Final Copa America

Hal senada juga diungkapkan, seorang pedagang di Rangkasbitung, Agus, yang mengaku permintaan pasar relatif tinggi, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Karena permintaan semakin banyak, para pelaku usaha aneka makanan itu, membeli gula aren sebagai bahan baku makanan, dengan jumlah banyak.

Seperti diketahui, produk perajin gula aren asal Kabupaten Lebak, Banten, memiliki keunggulan tersendiri.

Baca Juga: AirAsia Tangguhkan Layanan Penerbangan Komersial Selama 1 Bulan, Begini Cara Refund Tiket

Produk gula aren diolah secara organik dengan rasa manis alami, serta beraroma harum dan tahan lama tanpa bahan pengawet, menjadi keunggulan tersendiri gula aren Lebak.

"Dua bulan terakhir ini permintaan pasar gula aren naik dari 50 hingga 100 toros per dua pekan," ujar Agus.

Sementara itu seorang konsumen, Herlina (50) mengaku membeli gula aren, langsung ke penampung di Pasar Rangkasbitung dibandingkan membeli di perajin.

Baca Juga: Harga Eceran Tertinggi Obat Terapi Covid-19 Yang Dianjurkan Kementerian Kesehatan

"Kami membeli gula aren mencapai 40 toros dan dijual di Bandung," paparnya.

Setali tiga uang, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Yudawati mengungkapkan, kerajinan gula aren Lebak berkembang pesat.

Pasalnya, permintaan gula aren terus tinggi dan menjadikan produk unggulan untuk mendatangkan pundi-pundi ekonomi bagi masyarakat padesaan di Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Lowongan Relawan Tenaga Kesehatan di Lebak Dibuka Pemerintah Daerah

Jumlah perajin gula aren saat ini mencapai hingga 11.000 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja sampai 22.000 orang.

Produksi gula aren, juga menghidupi para bandar, pengepul, hingga pedagang pengecer.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas gula aren. Kami berikan pembinaan ke perajin gula aren, karena mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Yudawati.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah