Gempa Sulbar, Jumlah 81 Korban Jiwa Ditemukan di Dua Kabupaten

18 Januari 2021, 09:27 WIB
Gempa Sulbar akibatkan puluhan Korban Jiwa /Foto Sumber BPBD/

 

PORTAL LEBAK - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 Magnitudo, yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pada pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Berdasarkan data yang diterima Portallebak.com dari BNPB, per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, terjadi di 3 Kabupaten di Sulawesi Barat.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

 Baca Juga: Masa AKB di Lebak, Tim Gabungan Lakukan Patroli 19 Titik di Malam Hari

Baca Juga: Mogok Terjebak Banjir, Personil Polresta Banjarmasin Bantu Dorong Dua Motor Wanita

Selain itu, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan para pengungsi, BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene berupa 140 dus mie instan dan 10 dus air mineral pada Minggu 17 Januari 2021.

Sebelumnya BNPB juga telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada hari ini, Sabtu 16 Januari 2021.

Baca Juga: Personil TNI Siapkan Tenda Pengungsian dan Pelayanan Kesehatan Untuk Korban Gempa di Mamuju

Baca Juga: Update Sriwijaya Air SJ 182, DVI Polri Terima 188 Kantong, 24 Korban Telah Teridentifikasi

Bantuan tersebut diserahkan sebesar 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Selain itu, BNPB mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu juga memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan COVID-19 di lingkungan pengungsian.

Baca Juga: Kapal Nelayan Berkah Abadi Batang Terbalik di Lautan, 12 ABK Hilang

Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Ziarah ke Makam Syekh Ali Jaber, Ini Ungkapannya Tentang Almarhum

Doni pun menambahkan," nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19,” kata Doni, Minggu 17 Januari 2021.

Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu, Doni juga meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran COVID-19 di tempat pengungsian.

Baca Juga: Banjir Kalsel, Bawa 34 Perahu Karet, Panglima TNI Terjun Langsung Tinjau Lokasi Bencana

Baca Juga: Rasakan Sendiri Gempa Susulan di Sulbar, Mensos Risma Minta Warga Hindari Tepi Pantai

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.***

 

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler