Tokoh Sariamin Ismail Tampil di Halaman Google, Ia Wartawati dan Penulis Novel, Ini Profil Selengkapnya!

31 Juli 2021, 16:19 WIB
Tokoh Sariamin Ismail Tampil di Google, Ia Wartawati dan Pengarang Novel, Ini Selengkapnya /Foto : Laman Google dan Wiki Sariamin Ismail/

 

PORTAL LEBAK - Hari ini gambar google adalah gambar seorang perempuan yang menggunakan pakaian adat berwarna merah muda, siapa kah dia?, ia adalah Sariamin Ismail seorang wartawati dan juga pengarang novel perempuan pertama di Indonesia.

Sariaman Ismail lahir di Talu, Talamau, Pasaman Barat, Sumatra Barat, 31 Juli 1909 – meninggal di Pekanbaru, Riau pada umur 86 tahun.

Di tahun 1930-an tokoh Sariamin Ismail ini menjadi wartawan dan penulis yang cukup vokal di majalah perempuan bernama Soeara Kaoem Iboe Soematra.

Baca Juga: Sistem Operasi Android 12 Dirilis Google, Secara Digital Bisa Buka Pintu Mobil

Sariamin Ismail mengutuk poligami dan menekankan pentingnya hubungan keluarga inti di Minangkabau lewat Soeara Kaoem Iboe Soematra.

Dalam Harian Persamaan, Sariamin mengkritik ketidakadilan peraturan gaji bagi pegawai wanita, terutama guru wanita.

Ia menerbitkan novel pertamanya, "Kalau Tak Untung" pada tahun 1933, yang menjadikannya sebagai novelis perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Google Hadirkan Instan Teks pada Audio dan Video di Browser Chrome

Ia sering memakai nama samaran Selasih dan Seleguri, atau gabungan kedua nama Selasih Seleguri. Novel pertamanya berjudul "Kalau Tak Untung" diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1934. Novel trsebut bercerita tentang seorang perempuan bernama Rasmani.

Selasih sejak umur sebelas setengah tahun sudah mulai menulis di buku harian, yang diberinya nama Mijn Vriendin. Selasih selalu mencurahkan kesedihan hatinya pada buku harian itu.

Hal itu menjadikan Selasih kecil selalu bersedih karena tidak ada teman-temannya yang memperhatikan, bahkan dia sering diejek oleh teman-temannya. Kesedihannya itu dicurahkan pada buku harian dalam bentuk puisi.

Baca Juga: Google Peringati Hari Lahir Dokter Perempuan Pertama Indonesia, Ini 11 Fakta Menarik Marie Thomas

Hal ini menjadikan Selasih mendapat julukan atau gelar "cucu Rabindranath Tagore".

Kebiasaan menulis yang dimiliki oleh Selasih sejak kecil menjadikannya seorang pengarang besar wanita di zamannya.

Selain menulis, Sariamin dikenal aktif mengikuti kegiatan organisasi. Dari tahun 1928 dan 1930, ia mengetuai perkumpulan pemuda Islam Jong Islamieten Bond bagian wanita untuk wilayah Bukittinggi.

Baca Juga: Google Rayakan Ulang Tahun Marie Thomas, Dokter Wanita Pertama di Indonesia

Di Padangpanjang, Sariamin mengetuai cabang SKIS dan menulis untuk majalah Soeara Kaoem Iboe Soematra, majalah yang dikelola oleh perempuan. Selain itu, ia membagi waktunya untuk mengajar di sekolah swasta Diniyah School dan menjadi pengasuh tetap "Mimbar Putri" di Harian Persamaan.

Diterbitkan oleh Balai Pustaka milik pemerintah, konon inspirasi novel ini adalah beberapa kejadian nyata dalam hidupnya yaitu tunangannya yang menikahi wanita lain, dan kisah dua sahabat kecilnya yang saling jatuh cinta namun tak bisa bersatu. Ia kembali menerbitkan novel pada tahun 1937 berjudul "Karena Keadaan".

Bersama kepindahannya ke Kuantan sejak 1941, Sariamin naik sebagai anggota parlemen daerah untuk Provinsi Riau setelah terpilih pada tahun 1947. Ia terus menulis untuk sisa umurnya.

Baca Juga: Google Hadirkan Instan Teks pada Audio dan Video di Browser Chrome

Sang penulis wafat di Pekanbaru, Riau, pada tanggal 15 Desember 1995, di umur 86 tahun.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler