PORTAL LEBAK - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan Satelit SATRIA 1 akan ditargetkan beroperasi pada tahun depan.
Proyek Satelit SATRIA-1 ini ditujukan untuk memperkuat transformasi ekonomi digital termasuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran di daerah-daerah yang belum terjangkau internet, khususnya kawasan terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) Indonesia.
Staf Khusus Menteri Kominfo, Dedi Permadi, proyek Satelit SATRIA-1 akan mentransformasi ekosistem pembayaran ke digital di masa depan.
Baca Juga: Kemenkominfo Siapkan Ruang Kontrol dan Pengawas Satelit SATRIA-1 yang Tersebar di 11 Kota
"Percepatan transformasi digital itu secara langsung dan tidak langsung mendukung ekosistem pembayaran digital masa pandemi dan setelah keluar dari pandemi," kata Dedi Permadi, seperti dikutip PortalLebak.com dari laman kominfo.go.id.
Menurutnya ekosistem pembayaran digital saat ini merupakan potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, apalagi di masa pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan ekosistem ini.
Diungkap dengan data, satu bulan pertama sejak pandemi Covid-19, pada April 2020, total toko yang menggunakan sistem pembayaran digital mencapai 4,3 juta dengan jumlah transaksi mencapai Rp17,6 triliun.
Besarnya potensi pemanfaatan ekosistem digital ini mendorong percepatan transformasi dari pembayaran konvensional ke digital yang diharapkan mendukung kinerja UMKM.
Nantinya Satelit SATRIA-1 akan melayani 150.000 pelayanan publik seperti fasilitas kesehatan, perbankan, dan kantor pemerintahan yang belum tercakup akses internet.
Saat ini Satelit SATRIA-1 tengah dalam pembuatan di Cannes, Prancis. Dibangun oleh perusahaan pembuat satelit terkenal di kawasan Eropa, yaitu Thales Alenia Space, yang sebelumnya juga pernah membuat satelit untuk Telkom.
Rencananya Satelit SATRIA-1 akan beroperasi pada kuartal tiga 2023 dan bekerja sama dengan perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, sebagai pihak yang akan mengirim satelit ke orbit bumi.
Pembuatan satelit SATRIA-1 juga diikuti dengan pembangunan 11 Satelit Stasiun Bumi, yaitu ruang kontrol dan pengawas satelit, yang tersebar di 11 lokasi di Indonesia.
Ke-11 lokasi tersebut diantaranya Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.***