Fenomena Gempa Darat di Jawa Tengah, 30 rumah rusak dan Tidak Menimbulkan Korban Jiwa

- 26 Oktober 2021, 09:10 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meninjau pengungsi gempa darat, di Ambarawa, Jawa Tengah. Kerusakan harta benda berat dan korban jiwa tidak terjadi, dalam gempa darat yang menimpa di daerah Kota Ambarawa, Jawa Tengah.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meninjau pengungsi gempa darat, di Ambarawa, Jawa Tengah. Kerusakan harta benda berat dan korban jiwa tidak terjadi, dalam gempa darat yang menimpa di daerah Kota Ambarawa, Jawa Tengah. /Foto: jatengprov.go.di/Humas/

Selain itu pemerintah kabupaten Semarang menyatakan akan akan menyiapkan logistik yang dibutuhkan warga pengungsi.

“Dapur umum akan didirikan dan yang memasak nantinya ibu-ibu warga setempat,” papar Bupati Semarang Ngesti Nugraha.

Baca Juga: Pemilihan Kepala Desa di Lebak Lancar, Netizen Curhat ke Bupati

Berdasarkan data BMKG dari Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto menjelaskan, hingga dengan pukul 05.00 WIB pada Senin 25 Oktober 2021, telah terjadi 34 kali gempa bumi. Kekuatan tertinggi tercatat Magnitude 3.2.

“Kami akan menempatkan alat deteksi gempa di 30 titik, untuk mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya gempa lagi,” jelas Heri.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan sekitar Magnitudo 3.0 melanda sebagian wilayah Kabupaten Semarang, termasuk Ambarawa, Banyubiru, Jambu, dan sekitarnya.

Baca Juga: PT INKA: Kecelakaan LRT Karena Masinis Terlalu Cepat Lansir, Terjadilah Tumbukan Rangkaian Kereta

Akibat gempa bumi itu, dinding rumah puluhan warga mengalami retak. Sebagian warga yang panik dan trauma bertahan tidur di luar rumah.

Pihak BPBD Kabupaten Semarang mendata, terdapat 30 rumah warga mengalami rusak ringan hingga sedang.

Kerusakan rumah warga terjadi di Bawen, Ambarawa, Jambu, dan Banyubiru. Selain itu, ada bagian bangunan di RSUD Goenawan Mangunkusumo yang mengalami retak.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah