Pada Pemilu, Megawati mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPR periode 1987-1992.
Baca Juga: Juventus Kian Frustrasi saat Bermain Imbang Lawan Nantes di Liga Eropa
Seiring dengan itu, karier politik Megawati Soekarnoputri terus meroket setelah terpilih sebagai Ketua Umum PDI.
Tapi, keterpilihan Megawati saat itu ditentang oleh pemerintahan Presiden Soeharto yang menguasai Era Orde Baru.
Pemerintah lantas memilih Soerjadi agar menjadi Ketua Umum PDI. Akibatnya, PDI terpecah menjadi dua sisi, yakni Megawati Soekarnoputri dan Soerjadi.
Baca Juga: Terbesar dalam Sejarah: Norwegia Sita $5,8 Juta Aset Kripto yang Dicuri oleh Peretas Korea Utara
Kepecahan PDI mencuat pada bentrokan fisik perebutan kantor pusat PDI, di Jalan Diponegoro, Jakarta.
Akibatnya, Megawati Soekarnoputri tidak bisa mengikuti Pemilihan Presiden pada 1997.
Sehingga pada tahun 1998, masa pemerintahan Presiden Soeharto berakhir dan PDI yang dipimpin Megawati Soekarnoputri berganti nama menjadi PDI Perjuangan dan mengganti lambang berupa banteng hitam moncong putih.
Baca Juga: Ini Penampakan Pasukan Ukraina yang Dihujani Rudal, Rusia Incar Kuasai Bakhmut pada April 2023