Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani: Kondisi Papua Tidak Sesuai Fakta di Lapangan, PascaKerusuhan Wamena

- 28 Februari 2023, 16:21 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, yang berasal dari Fraksi Partai Golkar.
Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, yang berasal dari Fraksi Partai Golkar. /Foto: dpr.go.id/Runi/Mr./

"Setahu kami, pola ini terulang di peristiwa lain di Papua, menyebarkan berita bohong,"

PORTAL LEBAK - Christina Aryani, anggota Komisi I DPR RI, menilai kondisi Papua tidak sesuai dengan fakta di lapangan pascakerusuhan di Wamena belakangan ini.

Hal itu juga menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD beberapa waktu lalu yang meyakinkan bahwa situasi di Papua relatif tenang pascapenangkapan Gubernur Lukas Enembe terkait kasus korupsi.

Menurut Christina, kerusuhan di Wamena menunjukkan kesaksian Mahfud tidak mencerminkan keadaan sebenarnya di Papua.

Baca Juga: Sembilan Warga Tewas Akibat Huru Hara Akibat Isu Penculikan Anak di Wamena Papua Pegunungan

“Kita ingat Menko Polhukam yang mengatakan beberapa waktu lalu Papua relatif damai pasca penangkapan Gubernur Lukas Enembe, sayangnya fakta di lapangan tidak mendukung pernyataan tersebut,” tegas Christina dalam keterangannya, dilansir PortalLebak.com dari Media, Senin 27 Februari 2023.

 

Christina juga menyayangkan kerusuhan yang menewaskan sepuluh orang dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk terhadap aparat keamanan TNI/Polri.

Dia juga mengaku menyesal dan meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengusut tuntas kejadian yang meledak di Wamena, Papua, tersebut.

Baca Juga: Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Ungkap Gambar Sandera Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Ini Pernyataannya

Selain itu, politikus dari Partai Golkar itu juga mengecam kerusuhan yang diyakininya berawal dari informasi bohong, yakni penculikan anak.

Dia percaya bahwa seorang aktor intelektual berada di balik penyebaran berita bohong tentang penculikan anak, dan membaut kalut suasana di Wamena.

"Setahu kami, pola ini terulang di peristiwa lain di Papua, menyebarkan berita bohong, provokasi dan kemudian kerusuhan," pungkasnya.

Baca Juga: Pirouz Susul Dua Saudaranya, Bayi Cheetah Asia Langka Meninggal di Iran karena Gagal Ginjal

Itu sebabnya Christina merekomendasikan penyederhanaan perangkat keras untuk mengantisipasi tindakan masif dalam kondisi yang ada.

Ia pun sleanjutnya merekomendasikan dan mendorong agar TNI membantu polisi setempat dan memulihkan kondisi keamanan di Papua.

Kerusuhan yang melibatkan ratusan massa baru-baru ini pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

 

Akibat kerusuhan yang Kamis 23 Februari 2023 itu, 10 orang tewas dan 14 warga luka-luka. Terdapat pula 13 rumah yang terbakar saat kerusuhan dimulai.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x