Wisatawan Dibolehkan Kembali ke Kampung Baduy Usai Ritual Perayaan Kawalu Berakhir

- 5 Mei 2024, 19:07 WIB
kampung Baduy, Photo by Yulia Agnis on Unsplash
kampung Baduy, Photo by Yulia Agnis on Unsplash /

PORTAL LEBAK - Setelah ritual perayaan Kawalu yang dilakukan selama tiga bulan telah berakhir, wisatawan domestik diperbolehkan untuk kembali mendatangi kawasan pemukiman masyarakat Baduy yang ada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.

“Sekarang wisatawan diperbolehkan mengunjungi Kampung Baduy Dalam yang tersebar di Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik,” ucap Djaro Saija, Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak.

Meski demikian, wisatawan yang ingin mengunjungi Kampung Baduy diharapkan agar mematuhi peraturan yang berlaku, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan penebangan pohon serta tidak berenang di aliran sungai.

Selain itu, para wisatawan yang ingin mengunjungi pemukiman suku Baduy dianjurkan untuk terus memperhatikan kondisi badan, terutama kesehatan fisik, mengingat wisatawan akan menapaki jalan setapak yang banyak terdapat perbukitan, pegunungan dan juga tebing yang curam.

Mengunjungi tempat wisata di Kampung Baduy merupakan pilihan destinasi yang menarik. Selain panorama alam yang masih asri dan hijau, pengunjung juga dapat menikmati aneka ragam kicauan suara burung dan disertai angin yang sejuk. Cocok bagi wisatawan yang ingin melepaskan penat dan menghilangkan stress.

Baca Juga: Wisata Alam di Daerah Baduy Lebak Ramai Dikunjungi Turis Asing dan Lokal

Seperti yang dialami oleh Hendrawan (35) wisatawan asal Jakarta yang sudah mendatangi Kampung Baduy sebanyak tiga kali. Ia mengaku sangat senang karena dapat melihat panorama alamnya yang indah dan lestari, meski butuh waktu yang panjang dan melelahkan.

Hermawan bersama dengan rombongan dari kantornya berjalan kaki dari Terminal Ciboleger pada pukul 09.00 WIB, kemudian melakukan perjalanan dengan menghabiskan waktu sekitar lima jam untuk sampai di Kampung Cibeo pada pukul 14.00 WIB.

“Kami sangat senang melintasi jalan setapak hingga menembus hutan dan tebing yang cukup membahayakan” ujar Hermawan.

Halaman:

Editor: Abror Fauzi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah