Pengamat: Pendekatan Gereja Untuk Bebaskan Pilot Susi Air oleh KKB, Hindari Korban Sipil

- 1 Maret 2024, 16:15 WIB
Pilot Susi Air yang Disandera KKB Minya Obat Asma dan Buku, Begini Keterangan Lengkap Kapolda Papua
Pilot Susi Air yang Disandera KKB Minya Obat Asma dan Buku, Begini Keterangan Lengkap Kapolda Papua /Dok: Antara/

PORTAL LEBAK - Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Arfin Sudirman, melaporkan upaya pemerintah menggunakan metode keagamaan, untuk pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens, yang masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) digunakan untuk memastikan tidak ada korban sipil.

“Kami berharap dengan pendekatan keagamaan ini, KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya dapat lebih mendengarkan tuntutan pemerintah, karena pihak-pihak yang memiliki identitas seringkali memiliki pengaruh yang lebih besar daripada negara,” kata Arfin saat dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Kamis sore.

Philip Arfin menjelaskan, pendekatan berbasis identitas, seperti agama atau etnis, terkadang bisa dijadikan alternatif dari pendekatan represif yang dilakukan negara untuk membebaskan para sandera.

Baca Juga: Kapolda Papua: sandera KKB minta bantuan obat asma dan buku

“Biasanya, pendekatan ini dilakukan di zona konflik dimana penculikan sering terjadi. Misalnya ketika tokoh Arab Sunni menyerukan pembebasan aktivis perdamaian Kristen yang diculik saat konflik Irak 2005,” ujarnya.

Selain itu, ia mencontohkan pendekatan berbasis agama yang digunakan dalam situasi penyanderaan yang terjadi di Haiti.

“Paus Fransiskus meminta para penculik untuk melepaskan biarawati yang disandera oleh kelompok bersenjata di Port-au-Prince,” katanya.

Oleh karena itu, ia menilai pendekatan gerejawi yang dilakukan pemerintah telah digunakan agar tidak ada korban jiwa dari warga sipil, khususnya pilot Selandia Baru Philip.

Baca Juga: TNI Berhasil Menguasai Markas KKB TPNPB di Maybrat Papua Barat Daya

“Kalaupun itu tergantung tokoh agama mana, pemerintah memerlukan upaya persuasi,” ujarnya.

Sementara itu, Arfin mengatakan upaya pemerintah yang dinilai adalah menjaga hubungan baik dengan Selandia Baru.

“Upaya Indonesia tampak mengutamakan keselamatan Pilot Philip sebagai individu yang harus dilindungi untuk menjaga hubungan baik dengan Selandia Baru, sekaligus menunjukkan profesionalisme pemerintah dan aparat keamanan Indonesia dalam operasi pembebasan sandera pilot Philip,” kata Arfin.

Selain itu, lanjutnya, ada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Selandia Baru bahwa pendekatan persuasif harus diutamakan prioritas.
untuk pendekatan represif dalam upaya membebaskan pilot Philip.

Baca Juga: TNI Berhasil Menguasai Markas KKB TPNPB di Maybrat Papua Barat Daya

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto bersama tiga tokoh asal Nduga, Papua, membahas upaya pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB berkat pendekatan gereja.

“Ketiga tokoh (Nduga) juga mau membantu, apalagi dengan pendekatan gereja yang bisa membantu agar pilot Philip Merthens bisa segera dibebaskan,” kata Hadi saat ditemui di ruang kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 28 Februari 2024.

Pendekatan gereja dipilih karena mayoritas penduduk di Papua menganut agama Kristen dan Katolik. Berkat akses mereka ke gereja, mereka dengan mudah menghubungi penyandera untuk membebaskan pilotnya.

Baca Juga: Pertamina EP Zona 7 Optimalkan Potensi Sumur Migas yang Ada, Kejar dan Cari Terus Cadangan Hidrokarbon

Hadi juga tidak menjelaskan secara teknis pendekatan terhadap Gereja yang dimaksud. Dia hanya menjelaskan, itu hanya rencana yang belum terlaksana.

“Ini baru pembahasan satu tingkat dan saya berharap dari situ mereka juga bisa mengambil tindakan di lapangan,” ujar Hadi.

Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, tak lama setelah pesawatnya mendarat di Bandara Paro di Nduga sendiri, di pegunungan Papua.

Baca Juga: Metode Pengobatan Artroskopi Memungkinkan Kesembuhan Hingga 90 persen

Pesawat yang diterbangkan pilot Selandia Baru kemudian dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. Berbagai upaya dilakukan untuk menggulingkan pemerintah dan aparat keamanan, termasuk melalui pendekatan persuasi yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah