PORTAL LEBAK - Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, tidak senang kepada Yamaha karena tidak ada perkembangan yang dilakukan pada motor YZR-M1 miliknya.
Keluhannya tersebut diungkapkannya kepada awak media saat mencoba sasis terbaru dan setup motor yang lebih rendah, di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Meski tim Monster Energy Yamaha masih menggodok motor tersebut, Fabio Quartararo tampaknya pesimis akan mendapatkan setingan motor yang sesuai keinginannya saat turun di Sirkuit Mandalika, Indonesia.
"Itu bukan hari yang menyenangkan, mari kita lihat apa yang bisa kita coba di Indonesia, meskipun saya tahu kita akan memiliki hal yang sama, hanya di trek yang berbeda," kata Quartararo, seperti dikutip PortalLebak.com dari gpone.com, 9 Februari 2022.
Bahkan Quartararo sempat menyindir pabrikan otomotif asal Jepang tersebut dengan menyebut Yamaha Motor Corporation sudah tidak mampu lagi memberi motornya tenaga.
"Mungkin Iwata (markas Yamaha di Jepang) tidak punya kuda lagi," sindir pembalap kelahiran 20 April 1999 itu.
Baca Juga: Kemungkinan Toprak Akan Menjajal Motor Yamaha YZR-M1 Pada Juni atau Agustus Tahun Ini
Quartararo pun membandingkan Yamaha dengan tim-tim lain yang sukses memberikan performa motor yang mengagumkan kepada pembalapnya.
Pujiannya ditujukan kepada Bastianini yang sukses mengambil slot pertama di depan pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro.
"Mereka sangat cepat dan mereka memiliki pembalap yang kuat. Saya berada di belakang Aleix selama setengah putaran dan kecepatan menikung mereka sangat bagus, mereka membuat saya terkesan," ungkapnya.
Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 9 Februari 2022, Klaim dan Ambil Hadiahmu
Begitu juga dengan kemajuan tim Suzuki dan Honda yang ternyata dia perhatikan selama sesi uji coba pramusim MotoGP di Sepang.
"Suzuki dan Honda juga telah mengambil langkah maju yang besar," tambahnya.
Pembalap yang punya julukan El Diablo itu menjelaskan lebih lanjut, bukan berarti timnya tidak kompetitif, namun ada kesulitan di beberapa area, seperti manajemen ban baru.
Baca Juga: Pengakuan Bripka Oktavianus Yusbar Soal Diseka Keringatnya Oleh Kapolda: Saya Grogi
Pembalap berusia 22 tahun itu hanya menginginkan lebih banyak tenaga dan lebih banyak cengkraman pada motornya.
"Kami membutuhkan lebih banyak tenaga dan lebih banyak cengkraman, tetapi kami juga memiliki poin kuat seperti pengereman di bagian depan," ujarnya.***