"Dampak Covid-19 sangat mencolok dengan kurangnya penggemar di stadion secara mengejutkan menyebabkan pendapatan matchday terendah dalam 25 tahun publikasi," kata laporan itu.
Baca Juga: Kasus Binary Option Quotex: Rizky Billar Kembalikan Uang Crazy Rich Doni Salmanan ke Polisi
"Pendapatan siaran berada pada rekor tertinggi sebagai akibat dari penangguhan distribusi terkait dengan musim 2019/20 yang tertunda," dilansir PortalLebak.com dari Reuters.
Laporan itu mengatakan klub-klub Money League kehilangan lebih dari dua miliar euro pendapatan dari pertengahan musim 2019/20 hingga akhir musim 2020/21, membawa pendapatan kembali ke level hampir lima tahun lalu.
"Melihat Money League 2023 yang mencakup musim 2021/22, kami memperkirakan pendapatan klub Money League akan mencapai level rekor, karena mereka bangkit kembali dari dampak pandemi dan mendorong pendapatan kolektif sebesar 10 miliar euro," tambahnya.
Baca Juga: Sinopsis KDrama 'Business Proposal' Episode 7, Banyak Adegan Seksi yang Mengejutkan
Sementara itu, nilai hak siar Liga Premier ditetapkan untuk menjauh dari 'lima besar' liga Eropa lainnya pada 2022-23.
Untuk pertama kalinya semua klub Money League juga memiliki tim wanita, ini sekaligus menjadi harapan sepakbola ke depannya.***