Ukuran dan berat baterai pada motor listrik terbilang ringan dibandingkan baterai yang disematkan pada mobil listrik, sehingga pemilik kendaraan motor listrik tak perlu lagi menunggu lama mengisi baterai kendaraan.
"Mungkin kalau yang sudah siap itu sepeda motor, karena ekosistem yang tidak begitu rumit. Pakai swap baterai itu bisa atau charge di rumah. Penggunaan sepeda motor juga tidak untuk jarak jauh," kata Riyanto.
Baca Juga: Lamborghini Siapkan Supercar Penerus Aventador, Masih Tersemat Mesin V12 Namun Versi Terbaru
Fitur swap baterai ini disebut Rianto dapat membuka peluang bisnis baru di era EV nanti. Misalnya penyewaan baterai atau jasa antar swap baterai, yang hanya bisa dilakukan pada motor listrik.
Faktor lainnya yang paling umum adalah harga kendaraan motor listrik yang akan mudah dijangkau oleh banyak kalangan.
"Kalau penggunaan listrik total cost-nya kan masih 25 persen atau 30 persen di atas mobil biasa. Harganya juga masih dua kali lipat (mobil konvensional). Walaupun biaya perawatan sangat menguntungkan pemilik, tapi orang akan lihat harga pertamanya," terangnya.
Baca Juga: Satu-satunya Lamborghini Miura Asia Tenggara Dimiliki Orang Jakarta
Sepeda motor listrik di pasar otomotif Indonesia yang paling murah saat ini tersedia di harga Rp10 jutaan, sedangkan mobil listrik masih diatas Rp600 jutaan.***