Network
PORTAL LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten ingin menargetkan ritual upacara Seba Baduy dapat mendatangi sekitar 1,5 juta wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang akan digelar pada 16-19 Mei 2024 di Alun-alun Multatuli Rangkasbitung.
Pemerintah Lebak ingin 1,5 juta wisatawan terdiri dari 1 juta wisatawan domestik dan 500 ribu wisatawan mancanegara dapat menyaksikan langsung tradisi Seba yang ditujukan sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah dalam satu tahun, sekaligus ungkapan keselamatan dan keamanan.
Selain itu, adanya wisatawan dapat menggerakan roda ekonomi dan meningkatkan omset pendapatan para pelaku usaha, terutama bagi masyarakat Baduy.
“Kami berharap target kunjungan wisatawan itu dapat terealisasi, sehingga dapat menggulirkan perekonomian rakyat,” ujar Luli Agustina, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak di Rangkasbitung.
Masyarakat Baduy dikenal memiliki produk atau kerajinan UMKM yang unik, seperti kain tenun tradisional, tas koja, batik, lomar, baju kampret, selendang, baju hutan dan lain sebagainya. Harga yang dijual mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 750 ribu.
Baca Juga: Wisatawan Dibolehkan Kembali ke Kampung Baduy Usai Ritual Perayaan Kawalu Berakhir
Lanjut Luli, perayaan Seba Baduy pada tahun 2024 ini bernama “Seba Gede” yang artinya serba besar. Dalam perayaan nanti, rencananya akan dihadiri sekitar 1.500 warga Baduy Dalam dengan menggunakan pakaian khas berwarna serba putih, termasuk lomar atau kain penutup kepala.
“Kami meyakini Seba Baduy tahun 2024 lebih meriah dibanding sebelumnya,” kata Luli.
Upacara ritual Seba Baduy merupakan puncak dari rangkaian adat masyarakat Baduy, terutama setelah menjalani ritual tradisi Kawalu, yakni berpuasa selama tiga bulan lamanya.
