Mobile Lab Biosafety Level 2 Varian Bus Diluncurkan, Rencana Akan Dikirim ke Tangerang

28 Januari 2021, 17:58 WIB
Peluncuran Mobile Lab Biosafety Level-2 (BSL-2) varian bus /Foto: BPPT/

PORTAL LEBAK - Kebutuhan masyarakat akan pengecekan kesehatan di saat pandemi Covid-19 ini sangat banyak. Seringkali terlihat penumpukan orang di beberapa lokasi pengambilan sampel tes polymerase chain reaction atau PCR.

Tim Gugus Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19 (TFRIC-19) pada Senin lalu, 25 Januari 2021, meluncurkan Mobile Lab Biosafety Level-2 varian bus.

Mobile Lab Biosafety Level-2 (BSL-2) ini merupakan produk inovatif BPPT yang dapat digunakan sebagai laboratorium pemeriksaan sampel berbasis PCR. Dengan lab berjalan ini setiap 1 sampel yang akan dites akan membutuhkan waktu 4 jam sampai hasilnya dikeluarkan dari laboratorium.

Baca Juga: Bangga 2 Karateka Cilik Jadi Juara di Karate Champions, Bupati Bogor: Harumkan Nama ke Kancah Dunia

Baca Juga: Hadapi Tahun 2021, Pemerintah Optimis UU Cipta Kerja Akan Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif

Dikutip PortalLebak.com dari IDX Channel, Menko Luhut mengatakan pembuatan lab berjalan ini merupakan hasil kolaborasi beberapa lembaga bidang teknologi dalam upaya membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.

“Saat ini, kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah munculnya berbagai inovasi yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran,” ujar Menko Luhut pada Kamis 28 Januari 2021.

Pembuatan Mobile Lab BSL-2 ini ternyata menghabiskan biaya sebesar Rp3 miliar hingga Rp6 miliar, tergantung dari kelengkapan peralatannya dan akan dikembangkan lebih lanjut hingga lebih terjangkau, agar dapat dibeli oleh lembaga, pemerintah daerah serta swasta.

Baca Juga: Tak Hanya Merespon Emosional, Robot Anjing Ini Dibekali Kemampuan Memperlajari Keterampilan Baru

Baca Juga: Menteri AGK: Investasi Sektor Industri Mampu Tumbuh Double Digit Di Tengah Pandemi Covid-19

Sebagai awal Mobile Lab BSL-2 ini disarankan Menteri Riset dan Telnologi Bambang Brodjonegoro dikirim ke Tangerang, karena konfirmasi angka penyebaran di sana cukup tinggi.

Selain Mobile Lab BSL-2, BPPT sedang menyelesaikan beberapa inovasi di bidang kesehatan lainnya, yaitu, detail engineering design pembangunan dari Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Horti Center (TSTH2C) yang akan berperan sebagai pusat riset dan rekayasa serta bibit unggul tanaman herbal dan hortikultura.

“Kita harus kompak dan terintegrasi, dan yang terpenting kita harus bangga bahwa ini merupakan asli buatan Indonesia,” tutup Menko Luhut.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler