Perusahaan Kereta Api Indonesia KAI Dapat Tambahan Modal $200 juta Untuk Proyek yang Didukung China

- 4 Januari 2023, 08:00 WIB
Proyek pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh PT KCIC.*
Proyek pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh PT KCIC.* /Website PT KCIC

PORTAL LEBAK - Perusahaan kereta api milik negara Indonesia PT KAI pada hari Selasa, 3 Januari 2023, menyatakan telah menerima suntikan modal sebesar Rp3,2 triliun ($205,33 juta).

Suntikan modal ini berasal dari pemerintah untuk membantu konsorsium perusahaan negara Indonesia dan China menyelesaikan proyek kereta api berkecepatan tinggi.

Penambahan modal itu sebagian akan digunakan untuk membiayai kenaikan biaya dalam membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 142 km.

Baca Juga: Mobil dan Motor Ringsek Tertabrak Kereta Api karena Terobos Palang Pintu di Cikampek

Kereta api berkecepatan tinggi itu akan menghubungkan ibu kota Jakarta dengan pusat perdagangan tekstil di Bandung, Jawa Barat.

Total biaya proyek awalnya diperkirakan mencapai $6 miliar, tetapi tahun lalu pemerintah mengungkapkan akan menambah dana $1,45 miliar.

Penambahan dana ini, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, diperlukan untuk memenuhi tenggat waktu peluncuran komersial Kereta api berkecepatan tinggi, pada Juni 2023.

Baca Juga: Belum Digunakan Jalur Kereta Cepat, Kereta Konstruksi Alami Kecelakan 4 Tewas

Perusahaan yang terlibat dalam konsorsium, yakni KCIC, diharapkan meningkatkan penyertaan modal mereka secepatnya.

Pemerintah Indonesia juga akan mencari sekitar $1 miliar melalui pinjaman tambahan dari China Development Bank untuk menutup kelebihan anggaran pembangunannya.

Proyek kereta api berkecatan tinggi, adalah bagian dari Belt and Road Initiative China yang diberikan kepada KCIC pada tahun 2015.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sedang Dikirim, Begini Penampakannya

Namun proyek yang diusung KCIC menghadapi masalah lain termasuk penundaan konstruksi akibat pandemi Covid-19.

Perusahaan negara Indonesia, termasuk KAI dan Wijaya Karya, menguasai 60 persen saham KCIC, sementara China Railway Engineering Corporation dan perusahaan China lainnya memegang sisanya.

Seperti diketahui, dua pekerja China meninggal bulan lalu ketika sebuah kereta api di proyek KCIC, keluar jalur atau rel.

Baca Juga: Ferdy Sambo Mmengundurkan Diri Sebagai Saksi Dalam Sidang Putri Candrawathi

Meski demikian, duta besar China untuk Indonesia, Lu Kang, mengatakan insiden itu tidak mengganggu keselamatan dan keberlangsungan proyek kereta api berkecepatan tinggi.

Pihak PT. KAI mengatakan dalam pernyataan hari Selasa bahwa mereka akan berkomitmen untuk memastikan keselamatan proyek tersebut.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x