Pertamina dan Mubadala, POSCO INTERNATIONAL, Japex dan Jogmec Sepakat Kembangkan Energi Baru Terbarukan

- 25 Juli 2023, 20:34 WIB
Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati dan Direktur Utama Mubadala Energi Mansoor Mohamed Al Hamed, tanda tangani MoU Pengembangan Energi Rendah Karbon, Selasa, 25 Juli 2023.
Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati dan Direktur Utama Mubadala Energi Mansoor Mohamed Al Hamed, tanda tangani MoU Pengembangan Energi Rendah Karbon, Selasa, 25 Juli 2023. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

Nicke menyatakan sebagai perusahaan energi nasional dan salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Pertamina siap untuk terus berperan penting dalam transisi energi dan penurunan emisi di sektor energi Indonesia.

Pertamina juga mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target NZE Indonesia pada tahun 2060 atau sebelumnya.

Baca Juga: Kapolri: Investigasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Terus Dilakukan Jajaran Polri

Indonesia akan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon tidak hanya di Asia tetapi juga secara global. Saat ini emisi per kapita Indonesia masih di bawah rata-rata emisi CO2 per kapita dunia (kurang dari 3 ton per kapita).

Indonesia kini memiliki potensi sebagai klaster integrasi end-to-end untuk CCUS dan memperkenalkan inovasi sebagai penyedia energi hijau di klaster tersebut.

Berdasarkan berbagai penelitian, potensi kapasitas penyimpanan karbon dioksida mencapai 80-400 gigaton karbon dioksida di waduk yang dikeringkan dan air asin.

Baca Juga: Persija Jakarta dan Selangor FA Tertarik Ciptakan Peluang Kerja Sama karena Faktor Bambang Pamungkas

Berkat kapasitas penyimpanan karbon yang sangat besar ini, proyek pengurangan emisi karbon Indonesia juga akan berkontribusi secara signifikan untuk mengurangi emisi global.

Proposisi unik lainnya adalah hutan hujan tropis, rawa, dan hutan bakau terbesar, yang dapat menyimpan hingga sekitar 300 miliar ton karbon dioksida, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi tertinggi kedua untuk solusi berbasis alam untuk masalah emisi.

Terakhir, kelimpahan energi baru dan terbarukan dengan potensi menghasilkan sekitar 3.600 GW di Indonesia juga akan menjadi pendorong pengurangan CO2 global dan akan berasal dari berbagai sumber termasuk panas bumi (~24 GW); Angin (~155 GW), Surya (~3300 GW), Bioenergi (~57 GW), Hidro (~95 GW) dan Kelautan (~60 GW).

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x